Kasikornbank Andalkan AI dan Kredit Hati-hati Saat Ekonomi Thailand Melambat

SINGAPORE (Reuters) – Bank Kasikorn, bank terbesar kedua di Thailand, mengandalkan kecerdasan buatan (AI) dan pemberian pinjaman yang hati-hati untuk menghadapi tantangan ekonomi dan risiko penipuan, kata CEO-nya Kattiya Indaravijaya kepada Reuters pada hari Kamis.

Dia bilang bank itu berharap AI akan punya “dampak yang berarti” untuk meningkatkan produktivitas dalam waktu dua tahun. Dia menambahkan bahwa banknya masih di tahap awal untuk membuat semua bagian menggunakannya.

Misalnya, dia perkirakan AI bisa bantu dalam pengambilan keputusan untuk persetujuan kredit yang jelas, sehingga para underwriter bisa fokus ke aplikasi yang kurang pasti.

Kattiya mengatakan banknya harus lebih berhati-hati dalam hal memberikan pinjaman, karena kondisi ekonomi di Thailand masih lambat.

Dia mencatat bahwa PDB negara itu diperkirakan tumbuh kurang dari 2% per tahun selama dua sampai tiga tahun ke depan, dan perubahan struktural jangka menengah hingga panjang diperlukan dari pemerintah.

Ekonomi Thailand sedang berjuang dengan dampak tarif AS terhadap ekspornya, serta tingkat konsumsi yang lebih rendah, sementara rumah tangga punya banyak hutang.

Baik Thailand yang kuat juga mengancam ekspor dan pariwisata, dengan negara itu sudah menghadapi penurunan 7% dalam kedatangan wisatawan asing dibandingkan tahun lalu.

“Sejak 2022, kami lihat beberapa tanda bahwa kami perlu sangat berhati-hati, jadi itu sebabnya kami menyesuaikan kebijakan kredit kami,” katanya.

Rasio pinjaman bermasalah bank ini sudah membaik karena bank terutama memberikan pinjaman kepada nasabah yang punya riwayat kredit atau pembayaran.

Walaupun bank ini mendapat tawaran untuk bergabung atau membeli perusahaan fintech, Kattiya mengatakan bahwa banknya tidak sedang aktif mempelajari kesepakatan apapun.

Dia menambahkan, kesepakatan apapun harus sesuai dengan strategi yang sudah ada dan memberi nilai tambah untuk nasabah dan para pemegang saham bank.

MEMBACA  Teknologi Bangkit Namun Tidak Mampu Mendorong Nasdaq Composite

“Kami harus berpikir sangat hati-hati sebelum mengambil keputusan apapun, tapi selalu ada pilihan,” ujarnya.

(Pelaporan oleh Jun Yuan Yong; Penyuntingan oleh David Stanway)