Kembali bekerja untuk mantan bos, disebut juga "boomerang", sekarang lagi tren.
Di Maret, pekerja boomerang mencakup 35% dari karyawan baru, naik dari 31% tahun sebelumnya, menurut ADP.
"Tren pekerja kembali ke bos lama terus berlanjut," kata Nela Richardson, ahli ekonomi di ADP. "Ini terus terjadi."
Buat bos, "banyak ketidakpastian di dunia kerja, jadi mereka lebih sering rehire mantan karyawan," ujarnya. "Mereka ingin efisiensi. Kadang lebih gampang hire orang yang udah tau kerjaan. Bos tau karyawan, karyawan tau bos."
Tren boomerang lebih besar kalau hitung pegawai pemerintah yang balik kerja. Mantan pejabat jaman Trump banyak yang coba rehire pegawai berpengalaman yang di-PHK musim semi ini karena pemotongan staf.
Misalnya, lebih dari 460 pegawai di Departemen Kesehatan dan Layanan AS dikabarkan dapat pemberitahuan minggu lalu kalau mereka bakal dipekerjakan lagi.
Tren hire mantan karyawan naik turun. Melonjak di musim panas 2020 waktu banyak perusahaan coba rehire pegawai yang di-PHK karena pandemi.
Tahun 2022, jutaan orang berhenti kerja waktu "Great Resignation". Di Maret 2022, 3% atau 4,5 juta pekerja keluar sendiri, menurut data pemerintah.
Alasan utama biasanya uang. Gaji naik buat yang pindah kerja, karena bos tawarin paket kompensasi menarik. Hampir gak ada yang mau balik. Pekerja boomerang turun sampai 26%, kata ADP.
Sekarang, makin sedikit yang berhenti kerja. Angkanya turun jadi 2% atau 3,19 juta di April. Di sisi lain, rehire mantan karyawan terus naik.
Menurut Richardson, tren ini terjadi di hampir semua industri, terutama media, penerbitan, pengembangan software, dan teknologi.
Faktor lain termasuk efek domino dari pasar properti. "Orang sekarang kurang mau pindah kota buat kerja," jelas Richardson. "Harga rumah mahal, suku bunga tinggi, plus bisa kerja remote, jadi karyawan gak mau relokasi. Kalau gak mau pindah, mungkin balik ke bos lokal lebih masuk akal dibanding 20 tahun lalu."
Cerita berlanjut
Ngirim CV ke lowongan yang gak ada kenalan biasanya sia-sia. Bos lebih suka hire orang yang mereka kenal atau yang direkomendasikan.
Tapi kalau kamu keluar dengan baik, gak ada salahnya coba kontak mantan bos.
"Rumput tetangga belum tentu lebih hijau. Kadang kamu sadar tempat kerja lama lebih baik dari yang kamu ingat," kata Nancy Ancowitz, ahli karier. "Balik kerja kasih kesempatan buat bawa skill baru dan pandangan segar ke tempat yang udah familiar."
Kalau tertarik, gabung grup alumni mantan perusahaan di LinkedIn atau Facebook. Cek papan lowongan dan jangan malu hubungi mantan atasan atau rekan kerja kalau ada posisi menarik.
"Hubungan penting. Ngobrol sama mantan kolega bisa kasih info soal tim dan manajemen, bahkan mungkin buka pintu buat direkomendasikan," ujar Ancowitz.
Saat hubungi mereka, tunjukkan perkembanganmu. "Sorot skill, wawasan, dan koneksi baru sejak kamu pergi, jelasin kamu semangat buat bawa dampak lebih besar kali ini," tambahnya.
Tapi, ingat alasan kamu keluar dulu. Banyak orang berhenti karena bos toxic, jangan sampai terjebak lagi di situasi sama.
"Kamu pasti pernah dengar, ‘orang gak keluar dari kerjaan, tapi dari bosnya’," kata Ancowitz. "Aku sering liat ini — bahkan perusahaan terbaik pun bisa ada manajer buruk. Kadang cuma satu orang yang bikin Minggu malammu gak tenang karena mikir besok kerja."
Sebelum balik, tanya diri sendiri: Apakah kamu bakal kerja di bawah orang yang bikin kamu berkembang? "Itu sering jadi kunci sukses boomerang," tegas Ancowitz.
Kalau kamu keluar dengan baik, pintu selalu terbuka. Aku pernah resign dari lima pekerjaan, dan semua mantan bos akhirnya jadi klien pas aku buka bisnis sendiri.
"Menurut HR di banyak perusahaan, percakapan saat keluar sekarang beda," ujar Richardson. "Lebih ke, ‘kami menghargaimu, kalau gak cocok di tempat baru, ingat kami’. Sekarang lebih ke ‘sampai jumpa, jaga hubungan’, bukan ‘selamat tinggal’."
Seperti kata Ancowitz: "Kadang, sekuelnya lebih bagus dari yang pertama."
Kerry Hannon adalah kolumnis senior di Yahoo Finance. Dia ahli strategi karier dan pensiun, penulis 14 buku termasuk "Retirement Bites", "In Control at 50+", dan "Never Too Old to Get Rich". Ikuti dia di Bluesky.
Subscribe newsletter Mind Your Money
Baca berita keuangan terbaru di sini
Berita bisnis dan finansial terkini dari Yahoo Finance