CEO WPP Plc, Mark Read, akan pensiun di akhir tahun ini. Perusahaan mulai mencari penggantinya karena WPP adalah salah satu grup agensi iklan terbesar di dunia yg sedang menghadapi penjualan yg melambat.
Read, 58 tahun, telah memimpin perusahaan Inggris ini selama 7 tahun dan bekerja di sana lebih dari 30 tahun, kata perusahaan dalam pernyataan hari Senin.
WPP, yg dulu jadi agensi iklan terbesar global, sedang berusaha meningkatkan pertumbuhan dan menyederhanakan operasi untuk mengatasi penjualan yg menurun dan prospek yg suram. Resesi ekonomi global mengurangi pengeluaran klien, terutama di Asia. Kemampuan AI yg bisa bikin iklan otomatis juga bikin industri iklan khawatir.
Bulan Februari, saham WPP turun setelah perusahaan prediksi penjualan tahun ini bakal datar atau turun, tidak sesuai perkiraan analis. Sementara pesaingnya, Publicis Groupe SA, bilang mereka harap tumbuh 4-5% tahun ini.
Sebelumnya, WPP sudah restrukturisasi merek-mereknya untuk hemat biaya dan umumkan rencana belanja ratusan juta pound untuk teknologi baru, termasuk AI.
Pensiun Read menunjukkan “tantangan yg akan dihadapi penggantinya untuk memperbaiki kinerja keuangan dan saham yg kalah dari pesaing, serta membuka kemungkinan perubahan strategi,” kata Matthew Bloxham, analis industri Bloomberg Intelligence. “Pemimpin baru harus fokus pada penyederhanaan, penghematan, dan investasi teknologi.”
Mantan kepala BT Group Plc, Philip Jansen, ditunjuk jadi ketua grup iklan ini bulan Januari.
Cerita ini awalnya muncul di Fortune.com