Jamie Dimon Ungkap Pandangan Jujur tentang AI dan Soroti Pasar Saham yang Masuki Area Gelembung

Jamie Dimon bilang kalo AI bakal hapus banyak lapangan pekerjaan. Tapi dia juga ingetin, dulu traktor dan mobil juga sama aja awalnya. Perubahan teknologi yang terlalu cepat bisa bahaya. Dia minta pemerintah dan perusahaan cari cara buat selamatin pekerjaan, misalnya dengan pelatihan ulang atau bentuk pendapatan baru. “Kamu gak bisa asal buang orang-orang itu ke jalan,” katanya. “Bisa-bisa terjadi revolusi.”

Menurutnya, AI itu teknologi yang beneran dan penting. “AI sendiri itu nyata,” tegas Dimon. Dia anjurkan semua bisnis buat pakai AI. Tapi dia juga kasih peringatan, sama kayak jaman internet dulu di tahun 1996, yang awalnya dianggap gelembung saja. Dia bedain antara AI biasa sama AI generatif. Dia akui kalo beberapa harga aset sekarang mungkin terlalu tinggi dan kayak di zona gelembung.

Dia bandingin semangat AI sekarang sama awal-awal internet, yang akhirnya sukses melahirkan perusahaan kayak Google dan Meta. Walaupun agak hati-hati sama kondisi pasar, Dimon bilang kita gak boleh anggap semua AI sebagai gelembung spekulatif. “Secara total, kemungkinan besar akan berhasil,” ujarnya. Dia juga udah peringatin kemungkinan koreksi di pasar saham.

JP Morgan di bawah Dimon udah investasi miliaran dollar untuk AI sejak 2012. Mereka punya lebih dari 2,000 staff yang fokus ke AI. Dimon bilang AI sudah jadi bagian dari operasi banknya, dari cegah penipuan sampai layanan pelanggan. Dia tekankan perbedaan penting: AI biasa sudah terbukti berhasil untuk hal spesifik, sementara AI generatif masih di kategori lain dan sering buat kesalahan.

Dia tanggapi studi MIT yang bilang 95% proyek AI generatif gagal. Menurutnya, salah juga kalo hitung semua hal dengan terlalu teliti. Yang penting data harus disiapkan dengan benar, baru efisiensi akan menyusul.

MEMBACA  JPMorgan menurunkan peringkat saham GrafTech atas outlook yang menantang oleh Investing.com

Buad Dimon, yang paling penting di era perubahan cepat ini adalah kelincahan dan kerendahan hati. Dia nasihati para eksekutif lain untuk terus investasi dalam pelatihan. JP Morgan bahkan ngirim manajer-manajernya ke “kelas master” AI.

Dengan investasi AI yang terus menggerakkan pasar, suara Dimon dikenal jujur dan penuh kehati-hatian. Dia minta adanya regulasi yang bijak dan perencanaan yang matang untuk hadapi dampak AI. Pesannya jelas: era AI sudah datang, dan respon terburuk adalah menyangkal atau menunda.