Hampir setengah dari 22.000 karyawan Nationwide sudah pakai Microsoft Copilot dan alat kecerdasan buatan lain setiap hari. Perusahaan asuransi ini mau angka itu naik jadi 90% di tahun 2026.
Untuk capai target tinggi ini, perusahaan akan investasi $1,5 miliar sampai 2028 untuk inovasi teknologi. Dari jumlah itu, $100 juta setiap tahun akan dikhususkan untuk AI selama tiga tahun ke depan.
Uang untuk AI akan dipakai untuk bikin asisten AI yang akan kerjakan lebih banyak tugas, untuk pelatihan karyawan, pengembangan perangkat lunak, dan untuk infrastruktur supaya sistem AI-nya kuat dan aman.
Jim Fowler, kepala teknologi di Nationwide, bilang komitmen keuangan ini 20% lebih tinggi dari yang biasa mereka keluarkan setiap tahun. Sejak 2015, Nationwide sudah investasi $5 miliar untuk modernisasi teknologi.
Ini juga menandai perubahan strategi dalam penggunaan AI. Empat bulan lalu, Fowler bilang pemimpin perusahaan tidak senang melihat banyak sekali percobaan AI di seluruh organisasi. Meski karyawan jadi lebih efisien, tidak selalu jelas bagaimana mereka harus gunakan waktu ekstra mereka. Sepuluh pemimpin utama lalu bekerja sama untuk pilih 18 penggunaan AI andalan yang akan diprioritaskan.
“Kami mundur sebentar dan bilang, ‘Kami harus berhenti dari mode eksperimen,'” kata Fowler.
Beberapa contoh penggunaan AI andalan termasuk alat yang akan otomatiskan 80% klaim asuransi hewan peliharaan, bahkan menyelesaikan 25% dari klaim itu dengan pembayaran instan. Fowler bilang aplikasi AI ini akan beri lebih banyak kapasitas untuk tim operasi untuk cari bisnis baru. Untuk bisnis asuransi pertanian, alat AI diperkirakan akan kurangi waktu tinjau klaim sebanyak 20%.
Baru-baru ini, banyak pemimpin teknologi fokuskan strategi investasi mereka pada hal-hal yang punya dampak bisnis lebih besar. Pendekatan baru ini mungkin bisa bantu mereka dapatkan hasil yang lebih stabil dari investasi AI, yang ternyata sulit dicapai.
“Bagian dari yang kami lakukan berbeda, dan saya lihat perusahaan lain juga lakukan, adalah kami menetapkan target yang berupa ROI (pengembalian investasi),” kata Fowler. “Dan targetnya cukup besar sehingga bahkan jika kami tidak mencapai target sepenuhnya, kami akan tetap sangat senang dengan hasilnya.”
Itu termasuk target efisiensi untuk karyawan perangkat lunak Fowler sendiri. Tujuannya adalah untuk gunakan lebih banyak alat bantu coding AI supaya waktu yang dibutuhkan untuk menulis perangkat lunak baru berkurang 50%. “Saya tidak kekurangan permintaan untuk teknologi,” kata Fowler.
Nationwide, yang peringkat 72 di Fortune 500, bilang mereka sudah mengembangkan enam inisiatif AI. Alat-alat itu termasuk asisten klaim AI yang bisa meringkas catatan untuk klaim pelanggan yang kompleks. Ada juga alat berbasis AI yang dipakai developer untuk bantu pindahkan kode lama ke platform baru. Fowler bilang alat ini sudah kurangi waktu konversi kode sebanyak 50% untuk tim pengembangnya.
Beberapa karyawan sudah lebih dulu produktif pakai AI. Nationwide sudah identifikasi sekitar 1.000 karyawan yang jadi lebih produktif dengan AI. Meski perusahaan ingin terus dorong penggunaan itu, mereka juga mau fokuskan lebih banyak energi dan uang pada ide-ide andalan.
“Apa yang kami lihat adalah dengan semua eksperimen yang terjadi selama dua setengah tahun terakhir, tidak ada yang berkembang besar,” kata Fowler. “Saya tidak ingin mengambil kemampuan para karyawan untuk meningkatkan produktivitas lokal mereka sendiri, tapi saya ingin lebih punya tujuan tentang di mana kami akan dapatkan solusi yang lebih besar.”
Minggu depan, Fowler bilang Nationwide akan adakan simposium untuk sekitar 1.000 karyawan dengan jabatan wakil presiden atau lebih tinggi. Perusahaan akan manfaatkan keahlian pembicara dari dalam dan luar untuk bahas ekspektasi tentang bagaimana teknologi, termasuk AI, akan meningkatkan operasi dan strategi masa depan untuk setiap unit bisnis.
Taruhan besar pada AI ini memunculkan pertanyaan tentang masa depan pekerjaan. Survei menunjukkan pekerja khawatir mereka akan digantikan teknologi. Baru minggu ini, Amazon umumkan akan hilangkan sekitar 14.000 pekerjaan sambil mereka percepat pengeluaran untuk AI.
Tapi AI mungkin tidak serta merta jadi penghilang pekerjaan di Nationwide. Fowler bilang penjualan perusahaan telah tumbuh 50% dalam lima tahun terakhir dan “kami benar-benar tidak mengharapkan itu melambat.” Harapannya adalah AI dan teknologi inovatif lain akan mempermudah menghasilkan lebih banyak bisnis.
“Ini bukan hanya tentang efisiensi,” jelas Fowler. “AI bukan cuma tentang produktivitas.”