Pemilik Bursa Saham New York, Intercontinental Exchange, akan investasi sampai $2 miliar di Polymarket. Mereka juga akan bermitra dengan perusahaan itu untuk inisiatif tokenisasi di masa depan.
Polymarket memungkinkan pengguna untuk beli dan jual saham dari hasil suatu peristiwa yang mungkin terjadi. Setiap perdagangan dilakukan langsung antar pengguna lewat kontrak pintar. Perusahaan ini, yang didirikan pada tahun 2020, banyak dicari orang-orang yang tertarik untuk menyampaikan pendapat mereka tentang peristiwa terkini, politik, bisnis, budaya, dan olahraga.
Pendiri dan CEO Polymarket, Shayne Coplan, berkata dalam pernyataan pada hari Selasa bahwa kesepakatan ini adalah "langkah besar untuk membawa pasar prediksi ke dalam arus utama keuangan."
Tokenisasi adalah proses mengubah aset di dunia nyata menjadi token digital. Teknologi ini memakai blockchain dari cryptocurrency untuk membuat token digital yang mewakili hal-hal seperti obligasi, properti, atau bahkan kepemilikan sebagian dari sebuah karya seni. Token ini bisa diperdagangkan seperti crypto oleh hampir semua orang, di mana saja dan kapan saja.
Pendukungnya bilang tokenisasi adalah lompatan berikutnya untuk crypto dan bisa bantu menghancurkan tembok yang selama ini menguntungkan orang kaya. Ini juga bisa membuat perdagangan lebih murah, transparan, dan mudah diakses oleh investor biasa.
Tapi para kritikus bilang tokenisasi berpotensi melemahkan undang-undang dan perlindungan investor yang telah dibangun selama satu abad. Peraturan inilah yang telah membuat sistem keuangan AS dikagumi dunia.
Minat pada tokenisasi semakin meningkat berkat terpilihnya Presiden Donald Trump. Dia telah menjadikan pembuatan regulasi yang ramah crypto sebagai prioritas utama pemerintahannya dan telah menandatangani undang-undang baru yang mengatur stablecoin.
Saham Intercontinental Exchange naik sekitar 1% dalam perdagangan pagi hari.