Buka Editor’s Digest secara gratis
Roula Khalaf, Editor dari FT, memilih cerita favoritnya dalam buletin mingguan ini.
Intel berencana untuk memangkas belanja modalnya dan menyederhanakan bisnisnya saat produsen chip AS tersebut merencanakan perubahan di bawah pimpinan eksekutif baru dan menghadapi perang dagang Presiden Donald Trump dengan Tiongkok.
Perusahaan tersebut, yang telah mengurangi 15.000 pekerjaan dalam enam bulan terakhir 2024, mengatakan pada Kamis rencananya termasuk “menyederhanakan organisasi, menghilangkan lapisan manajemen, dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat”.
Namun Intel memberikan panduan yang lebih pesimis pada kuartal saat ini — mengirim sahamnya turun dalam perdagangan sesi pasca-bursa — karena rencana tarif luas pemerintahan Trump mengirimkan gelombang kejut melalui industri semikonduktor.
Perusahaan chip dan desain yang berbasis di California itu mengatakan mereka mengharapkan pendapatan disesuaikan sebesar $11,2 miliar hingga $12,4 miliar untuk tiga bulan hingga akhir Juni, lebih rendah dari perkiraan analis sebesar $12,9 miliar, menurut perkiraan Bloomberg.
Saham turun lebih dari 6 persen dalam perdagangan sesi pasca-bursa setelah rilis tersebut.
Laporan pendapatan Intel adalah yang pertama sejak Lip-Bu Tan mengambil alih sebagai chief executive pada Maret, setelah dewan menggulingkan Pat Gelsinger pada Desember.
Tan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia mengambil “tindakan cepat untuk mendorong eksekusi yang lebih baik dan efisiensi operasional sambil memberdayakan insinyur kami untuk menciptakan produk-produk hebat”.
Intel mengatakan mereka tidak menyertakan biaya restrukturisasi dalam panduannya.
Untuk tiga bulan pertama tahun 2025, Intel melaporkan pendapatan disesuaikan sebesar $12,7 miliar, datar dari tahun sebelumnya namun di atas perkiraan konsensus Wall Street sebesar $12,3 miliar. Kerugian bersihnya melebar menjadi $821 juta dari kerugian $381 juta tahun lalu namun lebih baik dari yang diharapkan oleh para analis.
Trump telah mengampuni semikonduktor dan produk terkait dari dampak penuh rezim tarifnya terhadap Tiongkok. Namun, mereka tunduk pada tinjauan keamanan nasional yang bisa mengarah pada tarif lebih lanjut dan lebih banyak gangguan terhadap rantai pasok semikonduktor global yang sangat kompleks.
Washington telah membatasi ekspor chip kecerdasan buatan ke Tiongkok oleh perusahaan-perusahaan AS termasuk Nvidia dan Intel, karena mencoba menekan Beijing dan melindungi teknologi Amerika.