Indonesia Berharap Dana Kekayaan Negara Baru Akan Akhirnya Membuka Potensinya

Presiden Indonesia Prabowo Subianto menjadi pemimpin tahun lalu dengan banyak janji besar. Salah satunya: target pertumbuhan ekonomi 8% per tahun pada akhir masa jabatannya di 2029.

Untuk mencapainya, ia membuat Dana Kekayaan Negara terbaru bernama Danantara (singkatan dari Daya Anagata Nusantara). Tugasnya adalah mendorong ekonomi, terutama lewat investasi dalam negeri.

Danantara juga mengambil alih puluhan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk menyederhanakan operasi dan membuat mereka lebih kompetitif. Tujuannya, pengelolaan terpadu bisa mengoptimalkan sumber daya nasional, menghasilkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan lapangan kerja lebih baik.

Namun, kritikus khawatir soal tata kelola karena ada revisi undang-undang yang memberi presiden lebih banyak kendali atas BUMN dan dividen miliaran dolar mereka. Kekhawatiran ini sempat membuat indeks saham Indonesia turun saat Danantara diluncurkan akhir Februari. Danantara, yang bertanggung jawab langsung ke presiden, nantinya akan mengawasi semua BUMN (termasuk perusahaan kelas dunia seperti Pertamina dan PLN).

Dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) sebenarnya bukan hal baru. Kuwait sudah memulainya sejak 1953 untuk mengelola pendapatan minyak. Dana ini biasanya berasal dari sumber daya alam (seperti di Arab Saudi atau Norwegia), valuta asing (seperti di Cina), atau pajak (seperti di Irlandia).

Tapi Danantara agak beda karena ia mencoba mengelola dan berinvestasi di BUMN sendiri, sambil mengelola surplus dana dari dividen BUMN. CEO Danantara, Rosan Roeslani, yakin ini akan membantu ekonomi terbesar di Asia Tenggara berkembang.

Indeks saham Indonesia sempat turun akhir Februari, tapi naik lagi pertengahan April.

Ekonomi terbesar di Asia Tenggara

Indonesia mencakup sekitar 40% populasi dan wilayah di kawasan ini. Sekitar 280 juta orang tersebar di 17.000 pulau, dan PDB-nya mencapai $1,4 triliun pada 2024 (data Bank Dunia). Ini menempatkan Indonesia di 20 besar ekonomi dunia.

MEMBACA  Penutupan Hindenburg Research menyoroti 'keusangan' dari aktivitas short-selling aktivis

Meski terdampak krisis Asia 1997-98, Indonesia justru tumbuh 4,6% saat krisis global 2008-09. Dari 2010-2024, ekonomi tumbuh rata-rata 4,74% per tahun.

Tapi pendapatan per kapita Indonesia masih kalah dibanding negara tetangga. Pada 2024, GNI per kapita Indonesia $4.910, jauh di bawah Singapura ($74.750), Malaysia ($11.670), dan Thailand ($7.120).

Padahal Indonesia kaya sumber daya alam seperti minyak, gas, dan mineral penting. Rosan yakin Danantara bisa membantu mengoptimalkan potensi ini.

Fase baru

Danantara juga harus menyederhanakan puluhan BUMN (proses ini sudah dimulai sejak era Presiden Jokowi) dan membuat mereka lebih kompetitif.

Hilman Palaon dari Lowy Institute mengatakan Danantara menandai fase baru pengelolaan BUMN: mengkonsolidasi aset, mengurangi birokrasi, dan meningkatkan transparansi.

Rosan menjelaskan, dulu BUMN sering dapat perlakuan istimewa—misalnya proyek pemerintah selalu diberikan ke BUMN lain. "Prioritas seperti itu akan kami revisi," katanya.

Ahli seperti Maxwell Abbott menyatakan reformasi BUMN penting karena peran mereka semakin besar dalam ekonomi. "Indonesia sudah membuat kemajuan signifikan dalam efisiensi BUMN," ujarnya.

Rosan menekankan BUMN harus lebih efisien, transparan, dan digital.

Danantara fokus pada 8 sektor untuk mendorong ekonomi, termasuk AI, energi terbarukan, ketahanan pangan, dan kesehatan.

"Sektor kesehatan kita masih tertinggal. 90% bahan baku obat masih impor," kata Rosan. "Kita kekurangan sekitar 100.000 dokter hanya untuk memenuhi standar negara berkembang, belum OECD."

Danantara sudah menjalin kerja sama dengan ACWA Power (Arab Saudi) untuk energi terbarukan dan memiliki kemitraan dengan QIA (Qatar) dan CIC (Cina) untuk menarik investasi ke Indonesia. Total pendanaannya diperkirakan mencapai $10 miliar. Di dalam negeri, Danantara udah investasi di Chandra Asri, perusahaan petrokimia dan energi, dan ngasih pinjaman $405 juta ke maskapai nasional Garuda Indonesia.

MEMBACA  Empat Film Indonesia Akan Diputar di Festival Film Venesia

Keputusan investasi awal Danantara nunjukin kalo Prabowo pengen pastiin produksi lokal untuk bahan industri penting dan bantu BUMN yang lagi kesulitan tapi punya peran besar di ekonomi nasional," kata Abbott.

Mainin warisan

Dengan aset lebih dari $900 miliar dan dividen tahunan sekitar $8 miliar yang bisa dipake buat investasi, menurut Rosan, Danantara bukan cuma pemain baru di keuangan global. Ini tanda kalo Indonesia sekarang bakal kontrol kekayaannya dengan bertanggung jawab, kelola sumber daya dengan strategi, dan investasi buat masa depan.

"Danantara punya ambisi besar," ujar Palaon dari Lowy Institute. "Ini mencerminkan visi Indonesia buat lepas dari jebakan pendapatan menengah dan jadi negara maju, tapi tantangannya adalah mewujudkan ambisi itu."

Rosan emang udah lama di politik Indonesia, jadi menteri, duta besar buat AS, dan manajer kampanye Prabowo. Tapi dia juga orang keuangan. Sebelum politik, dia kerja di perbankan dan bikin perusahaan investasi sendiri, Recapital Group.

"Aku dari sektor swasta dan pernah di sisi investasi. Jadi ini mirip sama kerjaanku dulu, investasi di dalam atau luar Indonesia," katanya.

Di bawahnya ada beberapa orang penting yang juga dari industri keuangan atau swasta, kayak Pandu Sjahrir, CIO Danantara dan pendukung awal perusahaan teknologi raksasa Sea.

Danantara juga ngajak orang asing buat jadi penasihat, secara sukarela dan nggak mengikat: manajer hedge fund terkenal Ray Dalio, ekonom Amerika Jeffrey Sachs, dan mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra.

Dua orang Amerika itu udah nggak asing di Indonesia: OceanX milik Dalio kerja sama dengan pemerintah buat pemetaan laut, sementara Sachs dulu pernah jadi penasihat pemerintah.

Thaksin mungkin bikin beberapa orang ragu karena kasus korupsi, tapi Rosan bilang dia dihormati di Asia Tenggara dan masukannya bakal berguna.

MEMBACA  Kepercayaan Karyawan di Kalangan Pekerja Tingkat Pemula Mencatat Titik Terendah Sepanjang Masa

Kalau Danantara berhasil ubah ekonomi Indonesia dan tingkatkan standar hidup, ini bisa memperkuat warisan Prabowo, yang masih tercoreng karena perannya sebagai komandan militer di zaman diktator Suharto.

Investasi lebih banyak dan BUMN yang lebih kompetitif harusnya bisa ciptakan lapangan kerja, tapi Rosan sadar ada skeptisisme dan harapan besar buat kinerja dana ini.

"Jelas, ketika entitas baru punya aset lebih dari $900 miliar, ekspektasinya sangat tinggi," ujarnya. Dana ini nggak cuma harus kasih hasil tapi juga tingkatkan standar tata kelola dan kepatuhan. "Kita bangun kepercayaan dengan talenta terbaik, tata kelola baik, dan transparansi."

Klaim yang kuat. Tapi ketika ditanya apakah dia yakin pembicaraan soal Danantara bakal positif kalau dia ngobrol lagi dengan Fortune lima tahun lagi, Rosan jawab dengan tegas: iya. Katanya, kita bakal liat "banyak perubahan."

Artikel ini muncul di edisi Agustus/September Fortune dengan judul "CEO Danantara Percaya Dana Kekayaan Baru Ini Bisa Bantu Indonesia Akhirnya Buka Potensinya."