Menurut IMF, pertumbuhan ekonomi global hanya akan mencapai 2,8% pada tahun 2030, satu persen di bawah rata-rata historis, kecuali dilakukan reformasi besar-besaran untuk meningkatkan produktivitas dan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan. IMF mengingatkan bahwa tanpa langkah-langkah ambisius untuk meningkatkan produktivitas, pertumbuhan global akan jauh di bawah rata-rata historis, yang dapat mengurangi investasi dan memperdalam perlambatan ekonomi. IMF juga menekankan bahwa skenario pertumbuhan rendah yang persisten, yang dikombinasikan dengan tingkat suku bunga tinggi, dapat membatasi kemampuan pemerintah untuk mengatasi perlambatan ekonomi dan berinvestasi dalam kesejahteraan sosial atau inisiatif lingkungan. IMF menyerukan kepada negara-negara untuk segera mengambil tindakan untuk mengatasi prospek pertumbuhan yang melemah, yang dapat memperburuk prospek standar hidup dan pengurangan kemiskinan global. IMF menyatakan bahwa kebijakan yang lebih baik dalam alokasi modal dan tenaga kerja, serta penanganan kekurangan tenaga kerja di negara-negara dengan populasi yang menua, dapat memberikan harapan. IMF juga menegaskan bahwa kebijakan yang difokuskan untuk meningkatkan persaingan pasar, keterbukaan perdagangan, akses keuangan, dan fleksibilitas pasar tenaga kerja bisa meningkatkan pertumbuhan global sekitar 1,2 persen pada tahun 2030. Pemanfaatan potensi kecerdasan buatan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja juga dapat menambah hingga 0,8 persen pada pertumbuhan global, tergantung pada adopsi dan dampaknya pada angkatan kerja. IMF menekankan pentingnya negara untuk memperkuat kerangka regulasi mereka, memastikan perlindungan kekayaan intelektual, dan memastikan manfaat kecerdasan buatan dibagi secara adil dan luas.