HBR: Hanya 6% Perusahaan yang Sepenuhnya Percayakan Proses Bisnis Inti pada Agen AI

Hanya 6% perusahaan yang percaya penuh pada agen AI untuk menjalankan proses bisnis inti secara otonom. Ini menunjukkan jarak antara semangat akan AI dan keyakinan untuk menggunakannya di alur kerja paling kritis.

Temuan ini dari laporan penelitian Harvard Business Review yang disponsori Workato dan Amazon Web Services. Mereka mensurvei 603 pemimpin bisnis di Juli 2025.

Laporan itu bilang, meski agen AI—sistem yang bisa ambil keputusan sendiri—menyebar cepat, kepercayaan masih terbatas untuk pekerjaan berisiko rendah.

Misal, 43% responden cuma percayakan agen AI untuk tugas operasional rutin. 39% batasi penggunaannya untuk proses non-inti. Perusahaan masih hati-hati: mereka mau coba-coba, tapi belum siap biarkan agen AI ambil keputusan penting tanpa diawasi.

Adopsi lebih cepat dari kesiapan

Meski hati-hati, penerapan berjalan cepat. 9% organisasi sudah sepenuhnya gunakan agen AI, dan setengahnya lagi dalam tahap uji coba. Hanya 10% yang memutuskan untuk tidak melanjutkan.

Tapi, kemampuan dasar masih tertinggal. Hanya 20% yang bilang infrastruktur teknologi mereka sudah siap untuk mendukung agen AI di proses inti. Lebih sedikit lagi yang merasa kontrol risiko dan tata kelolanya sudah siap.

Manfaat nyata, tapi di bawah harapan

Perusahaan yang mengadopsi agen AI sudah lihat keuntungan, tapi kebanyakan belum dapat manfaat sepenuhnya seperti yang diharapkan.

Kekhawatiran terbesar adalah keamanan siber dan privasi (31%). Diikuti kekhawatiran akan kualitas data (23%), proses bisnis yang belum siap (22%), dan keterbatasan infrastruktur teknologi (22%).

Karena itu, banyak organisasi beralih ke "orchestrasi enterprise", yaitu menghubungkan sistem, data, dan aplikasi agar bisa mendukung agen AI dengan aman.

Faktor manusia dan jalan ke depan

Selain teknologi, manajemen perubahan dan pelatihan ulang keterampilan karyawan adalah faktor penentu agar agen AI bisa masuk ke inti bisnis.

MEMBACA  DHL akan menghentikan pengiriman global di atas $800 ke konsumen di Amerika Serikat, mulai tanggal 21 April

44% organisasi memprioritaskan pelatihan karyawan untuk mengawasi agen AI. 39% fokus membangun kerangka tata kelola AI yang bertanggung jawab.

Meski hanya 6% yang percaya penuh saat ini, 72% responden bilang manfaat agen AI lebih besar dari risikonya. Dengan investasi di tata kelola dan kesiapan tenaga kerja, kepercayaan di proses bisnis inti mungkin akan bertambah.

Tinggalkan komentar