Harga Minyak Menuju Penurunan Mingguan Terbesar Sejak Juni Jelang Pertemuan OPEC+

Harga minyak mentah mungkin akan mengalami penurunan paling tajam dalam empat bulan. Ini terjadi setelah ada laporan bahwa OPEC+ akan menambah produksi minyak mereka untuk satu bulan lagi dalam rapat hari Minggu.

Saat ini, minyak Brent diperdagangkan di harga $64.53 per barel. Sementara minyak West Texas Intermediate ada di $60.86 per barel. Keduanya sedikit naik dari penutupan hari Kamis, tapi sebenarnya sudah turun sejak hari Senin. Menurut Reuters, minyak Brent sudah turun 8.3% sejak awal minggu dan WTI turun 7.6%.

Sebuah publikasi mengatakan dari sumber tidak disebutkan namanya bahwa OPEC+ mungkin memutuskan untuk menambah setengah juta barel produksi harian dalam rapat tanggal 5 Oktober. Analis ING juga mencatat laporan ini sebagai risiko penurunan untuk harga minyak, meskipun beberapa analis ragu dengan besarnya kenaikan produksi yang baru.

Contohnya, Goldman Sachs minggu ini memperkirakan bahwa OPEC+ akan menambah 140,000 barel per hari ke produksi total mereka. Tetapi, bank itu juga mengatakan kenaikannya bisa lebih besar berdasarkan kondisi pasar. Kondisi ini termasuk kenaikan persediaan OECD yang lebih kecil dari perkiraan dan penurunan persediaan minyak AS ke level terendah dalam delapan bulan.

Analis komoditas Goldman berkata, “Permintaan dari Asia tetap kuat, dan kami melihat risiko penurunan untuk produksi minyak Rusia.” Vandana Hari dari Vanda Insights juga mencatat permintaan dan penyimpanan stok dari Cina, serta kenaikan musiman permintaan minyak karena musim panas mulai.

Di sisi lain, Bloomberg menunjukkan sudah ada tanda-tanda awal kelebihan pasokan. Ada sekitar 6 sampai 12 juta barel minyak dari Timur Tengah yang tidak terjual pada siklus pasar terakhir yang berakhir di September, dengan pengiriman direncanakan untuk November dan Desember. Menurut sumber pedagang, biasanya minyak ini cepat dibeli pembeli dari India dan Cina yang cari harga murah, tapi itu tidak terjadi sekarang.

MEMBACA  Mahkamah Agung Rumania mempertahankan larangan pemilihan terhadap Georgescu