Harga Minyak Anjlok Tiga Minggu Beruntun, Kekhawatiran Kelebihan Pasokan Meningkat

Harga minyak turun untuk minggu ketiga berturut-turut pada hari Jumat. Trader semakin khawatir tentang pasokan yang terlalu banyak.

West Texas Intermediate (CL=F) diperdagangkan di harga $57.54 per barel. Sementara itu, Brent futures (BZ=F) ada di $61.29 per barel, level terendah sejak bulan Mei. WTI dan Brent tutup minggu ini dengan penurunan lebih dari 2%.

Perang tarif antara Amerika Serikat dan China serta meredanya ketegangan di Timur Tengah telah mempengaruhi pasar energi minggu lalu.

Presiden Trump bilang dia melakukan panggilan yang “produktif” dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Mereka rencanakan pertemuan kedua di Budapest.

Kemajuan apapun untuk mengakhiri perang bisa membuat minyak Rusia lebih banyak lagi di pasar global. Ini bikin kekhawatiran pasokan tambah besar.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS naik untuk minggu ketiga berturut-turut. Ini juga bikin orang khawatir ada kebanyakan minyak di pasar dunia.

Badan Energi Internasional (IEA) memperkuat pandangan itu awal minggu ini. Mereka turunkan perkiraan permintaan dan naikan perkiraan surplus untuk tahun 2026.

Wall Street sudah memperingatkan tentang kelebihan pasokan sampai tahun 2026.

Goldman Sachs perkirakan harga Brent akan turun sampai $56 per barel, sedangkan WTI akan turun ke $52 per barel.

Sejak awal tahun, harga Brent dan WTI sudah turun lebih dari 18%.

MEMBACA  Gunung Berapi di Islandia Meletus Kembali, Memutus Pasokan Air Panas bagi Ribuan Orang