Harga Gula Tertekan oleh Penurunan Harga Minyak Mentah

Harga Gula Turun Karena Tekanan Pasar

Harga gula hari ini menurun di pasar dunia. Gula New York (SBN25) turun -0.26 (-1.62%), sedangkan gula putih London (SWQ25) turun -0.80 (-0.174%).

Tekanan harga muncul karena minyak mentah (CLQ25) anjlok -5%, memengaruhi harga etanol. Jika harga etanol rendah, pabrik gula mungkin lebih memilih produksi gula daripada etanol, sehingga pasokan gula meningkat.

Harga gula sudah turun selama 3 bulan terakhir karena prediksi surplus global. Laporan USDA 22 Mei memperkirakan produksi gula dunia 2025/26 naik +4.7% menjadi 189.318 juta ton, dengan surplus 41.188 juta ton.

India, produsen gula terbesar kedua, juga memperkirakan produksi naik +19% jadi 35 juta ton karena luas lahan tebu bertambah. Musim hujan yang baik bisa meningkatkan hasil panen, yang membuat harga tambah turun.

Brazil, produsen terbesar, diperkirakan meningkatkan produksi +2.3% jadi 44.7 juta ton. Thailand juga menaikkan produksi +14% jadi 10 juta ton.

Namun, ada faktor positif seperti impor gula Pakistan sebesar 250.000 ton karena panen tebu mereka buruk. Selain itu, produksi gula Brazil turun -11.6% karena cuaca kering.

Organisasi Gula Internasional (ISO) memprediksi defisit gula global -5.47 juta ton, tertinggi dalam 9 tahun. Pasokan diperkirakan ketat setelah surplus tahun sebelumnya.

Artikel ini awalnya diterbitkan di Barchart.com. Penulis tidak memiliki kepentingan dalam efek yang disebutkan.

MEMBACA  Kebakaran Sumur Minyak Blora Akhirnya Berhasil Dipadamkan Tim Darurat