Analis JP Morgan bilang kalau harga Bitcoin seharusnya lebih tinggi. Ini karena pergerakan harganya sekarang lebih stabil, jadi lebih menarik untuk lembaga keuangan.
Mereka bilang harga satu Bitcoin harusnya $126,000. Mereka juga percaya BTC masih bisa naik sampai segitu di akhir tahun.
Menurut data CoinGecko, harga Bitcoin baru-baru ini sekitar $111,950. Harganya hampir tidak berubah dalam 24 jam dan seminggu terakhir. BTC sudah pernah capai rekor tertinggi baru di $124,128 awal bulan ini.
Analis itu, Nikolaos Panigirtzoglou, nulis bahwa harga Bitcoin terlihat terlalu murah dibanding emas, karena volatilitasnya sudah sangat rendah.
Perubahan harga Bitcoin yang dulu sangat drastis sekarang sudah jarang. Ini terjadi sejak banyak lembaga masuk dan ETF Bitcoin mulai dagang di Amerika tahun lalu.
Analis sebelumnya juga bilang ke Decrypt, bahwa aset yang sudah matang seperti Bitcoin kecil kemungkinan untuk turun atau naik secara dramatis.
Salah satu hal yang mencolok tahun ini adalah turunnya volatilitas Bitcoin dari 60% di awal tahun ke level terendah sejarah, yaitu 30%.
Mereka percaya salah satu faktor penyebabnya adalah percepatan pembelian Bitcoin oleh perusahaan-perusahaan.
Laporannya nambahin, bahwa realistis untuk berharap alokasi Bitcoin oleh investor institusi bisa menyamai aset lain seperti emas, jika volatilitasnya sudah sama.
Banyak perusahaan publik tahun ini mengikuti Strategi (dulu MicroStrategy) yang terdaftar di Nasdaq dengan membeli Bitcoin untuk hasil yang lebih baik bagi pemegang saham. Strategi (NASDAQ: MSTR) mulai beli Bitcoin di tahun 2020 dan harga sahamnya naik banyak karenanya.
Perdebatan Bitcoin versus emas sudah terjadi bertahun-tahun, karena dulu Bitcoin sering berkorelasi dengan logam mulia itu. Pendukung Bitcoin menyebutnya “emas digital”.
Tapi aset yang muncul tahun 2009 ini belakangan juga berkorelasi dengan saham AS, terutama saham teknologi.