Hal Utama yang Harus Diperhatikan Investor AMZN di Laporan Kuartal III Amazon

Amazon (AMZN) akan merilis hasil keuangan untuk kuartal ketiga tahun 2025 pada hari Kamis, 30 Oktober. Meskipun jadi salah satu pemimpin di bidang cloud dan e-commerce, saham Amazon kinerjanya lebih buruk dibandingkan pasar secara keseluruhan dan perusahaan teknologi besar lain sepanjang 2025.

Sampai saat ini di 2025, saham Amazon hanya naik 3,9%. Kenaikan ini sangat kecil kalau dibandingkan dengan kenaikan indeks S&P 500 ($SPX) yang mencapai 16,5%. Perbedaannya bahkan lebih besar dibandingkan dengan perusahaan teknologi lain. Saham Microsoft (MSFT) naik sekitar 25,8% tahun ini, sementara saham Alphabet (GOOGL) melonjak dengan kenaikan 40,3%.

Respon pasar yang tidak antusias terhadap saham Amazon banyak disebabkan oleh pertumbuhan bisnis cloud-nya, Amazon Web Services (AWS), yang lebih lambat dari perkiraan. Walaupun AWS tumbuh sekitar 17% di paruh pertama 2025, investor mengharapkan pertumbuhan lebih cepat mengingat lonjakan permintaan untuk AI. Selain itu, persaingan dari Microsoft Azure dan Google Cloud juga menambah tekanan.

Dengan saham Amazon yang tertinggal dari pasar tahun ini, apakah laporan keuangan kuartal ketiga mereka bisa mendongkrak sahamnya?

Kinerja Stabil di Bisnis Inti

Laporan Q3 Amazon kemungkinan kembali menunjukkan momentum stabil di bisnis intinya, termasuk e-commerce, cloud, dan iklan digital. Manajemen memperkirakan pendapatan antara $174 miliar dan $179,5 miliar, yang artinya tumbuh lebih dari 11% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penjualan e-commerce-nya bisa terus diuntungkan dari pilihan produk yang luas, harga bersaing, dan jaringan pengiriman yang semakin efisien. Perombakan logistik perusahaan, dengan menempatkan barang lebih dekat ke pelanggan, telah mempersingkat waktu pengiriman dan menurunkan biaya. Efisiensi ini, ditambah dengan keterlibatan anggota Prime yang kuat dan pengeluaran konsumen yang stabil, harusnya membantu Amazon mempertahankan penjualan ritel dan pertumbuhan margin yang sehat di kuartal ini.

MEMBACA  Jakarta Perluas Program Keberlanjutan untuk Membentuk Siswa yang Sadar Lingkungan

Fokus Utama pada AWS

Namun, segmen AWS-lah yang paling akan diperhatikan investor. Di Q2, AWS mencatat pendapatan $30,9 miliar, naik 17,5% dari tahun lalu. Permintaan untuk infrastruktur cloud tradisional dan workload AI generatif tetap kuat.

Saat perusahaan memodernisasi operasi dan beralih dari sistem on-premise ke cloud, AWS berpeluang mendapatkan bagian besar dari perubahan ini. Tapi, kendala kapasitas dan persaingan ketat dari Microsoft Azure dan Google Cloud bisa jadi tantangan.

Kontribusi Kuat dari Iklan

Segmen iklan Amazon kemungkinan akan berkontribusi kuat pada angka kuartalannya. Pendapatan iklan perusahaan mencapai $15,7 miliar di Q2, meningkat 22% dari tahun sebelumnya. Momentum ini kemungkinan berlanjut di Q3, didorong oleh kekuatan ekosistem iklan multi-saluran Amazon. Amazon Demand-Side Platform (DSP) bisa terus mendorong segmen ini karena targeting-nya yang tepat dan lingkungan data yang aman.

Tekanan pada Laba Bersih

Walaupun ekspansi pendapatan Amazon kemungkinan tetap dua digit, laba bersihnya bisa menghadapi tekanan jangka pendek karena investasi yang besar di AI dan infrastruktur cloud. Penting dicatat, investasi ini penting untuk mempertahankan margin dan daya saing jangka panjang. Di waktu yang sama, laba Amazon diperkirakan tumbuh seiring membaiknya jaringan transportasinya dan penggunaan robotika serta otomatisasi untuk membuat proses fulfillment-nya lebih efisien. Bersama-sama, peningkatan operasional, investasi teknologi, dan kenaikan pendapatan iklan ini memposisikan Amazon untuk profitabilitas jangka panjang yang kuat.

Ekspektasi Wall Street

Wall Street memperkirakan Amazon akan melaporkan laba per saham (EPS) sebesar $1,57 untuk kuartal ketiga, naik 9,8% dari tahun sebelumnya. Perusahaan telah melampaui ekspektasi EPS dalam empat kuartal terakhir, termasuk kejutan besar 26% di Q2.

Amazon mungkin menyaksikan pertumbuhan stabil di semua segmen bisnisnya di Q3. Namun, kinerja unit cloud-lah yang kemungkinan akan menjadi penentu utama reaksi pasar setelah laporan earnings, mengingat perannya dalam mendorong profitabilitas, terutama di tengah percepatan transformasi AI di berbagai industri.

MEMBACA  Kenikmatan Hidangan Laut yang Berpadu dengan Cita Rasa Jepang, Bagaimana Sensasinya?

Analis Wall Street optimis tentang saham Amazon menjelang earnings Q3 dan mempertahankan peringkat konsensus "Strong Buy".

www.barchart.com

Pada tanggal publikasi, Sneha Nahata tidak memegang posisi (baik langsung maupun tidak langsung) dalam efek mana pun yang disebutkan di artikel ini. Semua informasi dan data dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasional. Artikel ini pertama kali diterbitkan di Barchart.com.