Oleh Timour Azhari dan Christoph Steitz
RIYADH/FRANKFURT (Reuters) – Perusahaan AS GE Vernova dan Siemens Energy dari Jerman lagi bicara untuk pasok turbin gas ke proyek $7 miliar. Proyek ini bertujuan bangun lagi sektor listrik Suriah yang rusak karena perang, kata tiga orang yang tahu masalah ini ke Reuters.
Suriah tanda tangani kesepakatan dengan perusahaan anak dari Qatar’s Power International Holding pada bulan Mei. Mereka akan bangun empat pembangkit listrik gas turbin dengan kapasitas total 4.000 megawatt. Perjanjiannya juga termasuk komponen tenaga surya 1.000 MW.
Siemens Energy dan GE Vernova kedua-duanya bisa dapat kontrak untuk proyek ini, kata satu orang tadi. Tapi, dia nambahin, masih terlalu awal untuk bilang kapan perjanjiannya akan selesai.
Detail tentang anggaran untuk turbin dalam proyek ini tidak tersedia. Dan tidak ada satupun dari tiga sumber itu yang mau perkirakan berapa nilai kontrak turbinnya.
Pembicaraan ini juga bisa bikin perjanjian lain di luar turbin, termasuk pasok infrastruktur jaringan listrik yang penting, kata sumber yang lain.
PERUSAHAAN BARAT MAU DAPAT MANFAAT DARI REKONSTRUKSI
Kalau kesepakatan ini berhasil, Siemens Energy dan GE Vernova akan jadi salah satu perusahaan Barat pertama yang dapat untung dari rekonstruksi sektor listrik Suriah. Ini terjadi sejak Presiden AS Donald Trump hapus sebagian besar sanksi ke Damaskus awal tahun ini.
Siemens Energy bilang ke Reuters bahwa “sebuah delegasi lokal ketemu dengan pembuat keputusan Suriah untuk cari tau bagaimana pasokan listrik negara itu bisa diperbaiki dalam waktu dekat.”
“Walaupun belum ada perjanjian atau kontrak spesifik yang dibuat, kami siap untuk kontribusi keahlian teknis kami jika bisa bantu buat dan stabilkan pasokan energi yang bisa diandalkan serta dukung penduduk,” kata seorang juru bicara perusahaan itu.
GE Vernova dan PIH tidak menanggapi permintaan untuk komentar. Kementerian informasi Suriah juga tidak langsung menanggapi permintaan komentar.
MENGHIDUPKAN LAGI SEKTOR ENERGI YANG LUMAYAN KARENA PERANG
Setelah penggulingan Presiden lama Bashar al-Assad oleh pemberontak akhir tahun lalu, Suriah melakukan penjajaran ulang strategis menjauhi Iran di bawah pemimpin barunya, Presiden Ahmed al-Sharaa. Dia ketemu dengan Trump di Washington minggu ini.
Perusahaan AS Baker Hughes, Hunt Energy, dan Argent LNG bilang pada bulan Juli mereka rencanakan dukung rekonstruksi pasca-perang dengan rencana induk untuk eksplorasi dan ekstraksi minyak dan gas serta produksi listrik.
Karena kehancuran infrastruktur energi selama perang saudara 14 tahun, Suriah sekarang cuma produksi sebagian kecil dari listrik yang dibutuhin. Tapi, pasokan listrik sudah membaik dengan jelas dalam beberapa bulan terakhir berkat gas dari Azerbaijan dan Qatar.