Gagal Cepat, Bertarung Lebih Cerdas: Mentalitas Startup Silicon Valley yang Mentransformasi Pentagon

Gedung Pentagon, yang dulu dikenal sangat besar dan birokrasinya rumit, pelan-pelan berubah jadi organisasi yang lebih cepat, mirip seperti perusahaan di Silicon Valley.

Mentalitas "gagal cepat", yang dulunya cuma di startup-sekitar, sekarang mulai dipakai di Departemen Perang, yang dulu namanya Departemen Pertahanan. Ini berkat AI dan sistem lain yang mengubah cara Amerika menangani konflik global, kata para pembicara di konferensi Fortune Most Powerful Women hari Selasa.

Radha Iyengar Plumb, yang dulu pejabat kepala digital dan AI di Pentagon dan sekarang jadi Wakil Presiden transformasi AI di IBM, bilang Pentagon dalam beberapa hal seperti bisnis senilai $1 triliun. Mereka punya sekitar tiga juta karyawan, lebih banyak kendaraan darat daripada FedEx, dan rantai pasok tiga kali lebih besar dari Walmart. Tapi, bertahun-tahun data yang banyak banget dari operasinya dikerjakan secara manual dan tidak efisien.

Para analis dulu "harus pindah-pindah kursi antara banyak komputer" untuk kumpulkan informasi dan tempelkan di slide PowerPoint, katanya.

"Waktu dunia sekitar kita berubah, cara kerja pindah-pindah kursi itu jadi lambat untuk update," kata Plumb. "Orang tidak punya informasi lengkap tentang keadaan sekitar, dan itu bikin susah untuk ambil keputusan yang baik."

Modernisasi Pentagon

Tapi, usaha pemerintah yang lebih baru pelan-pelan perbaiki situasi ini. Shannon Clark, mantan analis Pentagon dan sekarang kepala pertahanan di Palantir, sebut Project Maven. Itu adalah inisiatif Pentagon yang dimulai tahun 2017 untuk gabungkan data dan masukkan AI ke operasi medan perang, sebagai pendorong perbaikan. Palantir adalah kontraktor pemerintah yang bantu Pentagon jalankan Project Maven.

Tapi, modernisasi juga butuh pola pikir baru, kata Clark. Pemerintah dan Kongres perlu ambil lebih banyak risiko, walaupun mereka sudah membuat kemajuan, sebagian karena pengaruh dari luar, tambahnya.

MEMBACA  12+ Aksesori Laptop yang Meningkatkan Produktivitas Ruang Kerja—Cocok untuk Pelajar dan Profesional

"Mereka sudah lihat apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan di Silicon Valley," kata Clark. "Saya pikir mereka lihat itu satu-satunya cara untuk maju lebih cepat, yaitu dengan menonton dan gagal dan kemudian belajar dari kesalahan-kesalahan itu, sama seperti belajar dari kesuksesan."

Memasukkan AI ke pemerintahan sudah bantu hasilkan hasil, sebagian dengan mempercepat cara Pentagon beli dan kirim barang, kata Plumb.

Perkembangan positif lain selama ini adalah munculnya banyak perusahaan teknologi pertahanan yang bantu Amerika unggul dari lawan-lawannya, kata Clark.

"Semua teknologi ini dipakai untuk perang 12-hari. Semua teknologi ini dipakai untuk konflik dengan Rusia dan Ukraina, dan ini akan dipakai untuk konflik berikutnya juga," katanya. "Kita benar-benar butuh orang-orang terbaik dan tercerdas Amerika untuk mengerjakan ini."