Oleh David Shepardson
WASHINGTON (Reuters) – Administrasi Penerbangan Federal menyetujui lisensi untuk peluncuran Starship 5 SpaceX yang dijadwalkan pada hari Minggu setelah sebelumnya mengatakan tidak berharap akan membuat keputusan hingga akhir November.
Reuters pertama kali melaporkan minggu ini jadwal yang lebih cepat dari yang diharapkan setelah FAA pada bulan September telah menyarankan ulasan yang jauh lebih lama.
SpaceX menargetkan hari Minggu untuk peluncuran dan mengatakan jendela peluncuran 30 menit dibuka pada pukul 7:00 pagi CT (1200 GMT)
FAA mengatakan pada hari Sabtu SpaceX telah “memenuhi semua persyaratan lisensi keselamatan, lingkungan, dan lainnya untuk penerbangan uji suborbital” untuk uji kelima dari Starship dan juga telah menyetujui profil misi Starship 6.
Spacecraft Starship dan roket Super Heavy adalah sistem yang sepenuhnya dapat digunakan ulang yang dirancang untuk membawa awak dan kargo ke orbit Bumi, Bulan, dan lebih jauh.
Penerbangan uji kelima dari Starship/Super Heavy dari Boca Chica, Texas, termasuk kembali ke situs peluncuran roket booster Super Heavy untuk upaya penangkapan oleh menara peluncuran, dan pendaratan air kendaraan Starship di Samudera Hindia barat Australia.
FAA mengatakan jika SpaceX memilih masuk yang tidak terkendali “harus mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada FAA sebelum peluncuran, kehilangan kendaraan Starship akan dianggap sebagai peristiwa yang direncanakan, dan penyelidikan kecelakaan tidak akan diperlukan.”
Pada hari Jumat, FAA menyetujui kembali ke penerbangan wahana Falcon 9 SpaceX setelah mengkaji dan menerima temuan penyelidikan yang dipimpin SpaceX dan tindakan korektif untuk kecelakaan yang terjadi pada 28 September.
CEO SpaceX Elon Musk telah mengkritik FAA dengan keras, termasuk karena mengusulkan denda $633.000 terhadap SpaceX atas masalah peluncuran dan karena keterlambatan dalam menyetujui lisensi untuk Starship 5, yang menurut perusahaan telah siap diluncurkan sejak Agustus. Musk telah meminta pengunduran diri Administrator FAA Mike Whitaker dan mengancam akan menggugat lembaga tersebut.