Buka Editor’s Digest Gratis
Roula Khalaf, Editor FT, memilih cerita favoritnya di newsletter mingguan ini.
Militer Prancis sudah tanda tangan kontrak 10 tahun dengan penyedia satelit Eutelsat yang didukung pemerintah. Ini bagian dari program yang bisa menghabiskan hingga satu miliar euro untuk layanan komunikasi di seluruh pasukannya.
Pengumuman ini keluar saat Paris Air Show hari Kamis, dan jadi dorongan buat Eutelsat yang punya banyak hutang. Mereka hampir dapat suntikan modal baru, dengan partisipasi pemerintah Prancis. Sahamnya naik sekitar 11% di pagi hari di Paris.
Komitmen militer Prancis pakai satelit orbit rendah Eutelsat akan mendukung investasi besar di tahun-tahun depan. Belum diketahui berapa dari 1 miliar euro yang dialokasikan untuk layanan komunikasi militer akan diberikan ke Eutelsat.
Eutelsat sedang berusaha bangun pesaing Eropa untuk Starlink milik Elon Musk. Mereka sedang negosiasi dengan investor utama untuk pendanaan dan ekuitas. Pemegang sahamnya termasuk pemerintah Inggris (11%), Bharti Global India (24%), dan CMA CGM, grup pengiriman kontainer global.
OneWeb, yang diselamatkan Eutelsat di 2020, punya konstelasi satelit terbesar kedua untuk layanan broadband dari orbit rendah—sekitar 650 satelit, jauh di bawah Starlink yang punya lebih dari 7.000. Tapi mereka harus ganti banyak satelit dalam beberapa tahun ke depan dan butuh miliaran untuk proyek Iris² yang didukung EU menjelang akhir dekade ini.
Kementerian Pertahanan Prancis bilang program ini bertujuan "meningkatkan keamanan dan fungsionalitas sistem OneWeb secara bertahap, agar bisa dipakai lebih banyak untuk aplikasi militer". Mereka juga mendukung konstelasi Iris² sebagai bagian penting dari kedaulatan dan kemandirian Eropa.
CEO Eutelsat, Jean-François Fallacher, bilang kontrak ini "menunjukkan peran penting kapasitas satelit orbit rendah dalam memenuhi kebutuhan" angkatan bersenjata.