Perang streaming memasuki babak baru lagi pada Rabu kemarin ketika Disney mengumumkan perubahan besar di divisi direct-to-consumer-nya: Disney+ akan menggabungkan operasi Hulu, sehingga mirip seperti paket TV lama. CEO Bob Iger bilang ke investor dalam rapat laba Q3, “gabungin Hulu ke Disney+ akan bikin pengalaman app yg lebih seru dgn hiburan, berita, dan olahraga, jadi tempat hiburan terbaik buat pelanggan.”
Sebelumnya, Disney juga telah membuat kesepakatan dgn NFL, di mana NFL dapat 10% saham ESPN dan Disney dapetin hak streaming NFL. Nilai saham NFL di ESPN sekitar $2-3 miliar menurut Octagon. ESPN juga dapat hak siar 3 pertandingan NFL tambahan per musim.
Disney juga perpanjang kerja sama dgn WWE, yg baru aja bekerja sama dgn Netflix. Disney akan jadi tuan rumah acara besar WWE, WrestleMania, dalam kesepakatan $1.6 miliar.
Streaming untung, TV & film turun
Laba Q3 Disney menunjukkan ketahanan di segmen streaming & taman hiburan, meski TV & studio film melemah. Pendapatan total naik 2% ke $23.7 miliar. Laba per saham naik 16% ke $1.61, lebih tinggi dari perkiraan analis.
Pendapatan streaming naik 6% ke $6.2 miliar dgn laba $346 juta, berubah dari rugi $19 juta tahun lalu. Jumlah pelanggan Disney+ & Hulu naik jadi 183 juta.
Tapi pendapatan studio film cuma naik 1% ke $10.7 miliar, dan jaringan TV turun 15% ke $2.3 miliar.
Taman hiburan tetap kuat
Segmen “Experiences” (taman hiburan & cruise) Disney tumbuh 8%, untung operasi naik 22% ke $1.7 miliar karena banyak pengunjung.
Target laba dinaikkan
Disney naikkan target laba 2025 jadi $5.85 per saham (naik 18%). Mereka juga optimis pendapatan segmen hiburan & olahraga akan naik dua digit.
“` CEO Bob Iger menegaskan komitmen Disney untuk ekspansi global, dengan mencatat lebih banyak perluasan taman hiburan dibanding sebelumnya dalam sejarah Disney. Dia juga menekankan investasi strategis yang sedang berjalan di layanan streaming, taman tema, dan olahraga sebagai pendorong pertumbuhan masa depan.
“Disney belum selesai membangun, dan kami sangat antusias untuk masa depan,” kata Iger setelah rilis laporan keuangan.
Untuk cerita ini, *Fortune* menggunakan AI generatif untuk membantu draf awal. Seorang editor memeriksa keakuratan informasi sebelum publikasi.