Elon Musk bilang kemarin dia prediksi bakal ada resesi tahun ini, pendapat yg banyak eksekutif lain juga bilang sejak Presiden Donald Trump terapkan tarif. Ancaman ke bisnis bikin khawatir soal kemungkinan resesi. Beberapa kebiasaan konsumen bisa jadi tanda klo resesi bakal datang.
Di tengah pertengkaran Elon Musk dan Donald Trump saling serang Kamis lalu, CEO Tesla bilang tarif Trump bakal “picu resesi di paruh kedua tahun ini”.
Mungkin bener juga. Banyak eksekutif udah mikir gini sejak Trump terapkan tarif besar April kemarin. Walau tarif tertinggi udah ditunda, risikonya masih ada. Survei bulan Mei bilang 46% CEO prediksi bakal ada resesi/lambat 6 bulan ke depan. Goldman Sachs juga bilang ada 35% kemungkinan resesi.
April lalu, Ray Dalio dari Bridgewater Associates bilang AS bisa alami hal “lebih parah dari resesi“.
“Kita di titik kritis dan hampir resesi. Aku khawatir bakal lebih parah kalo gak ditangani bener,” kata Dalio ke NBC. “Sistem moneter bisa runtuh.”
Sup Campbell
CEO Campbell bilang sekarang lebih banyak orang masak di rumah, level tertinggi sejak 2020. Ini bisa jadi tanda buruk ekonomi. Makan di luar kurang, beli sup murah lebih banyak. Belanja cemilan juga turun.
Cemilan
Penjualan cemilan mulai turun, termasuk di Nestle dan PepsiCo. PepsiCo bilang kondisi konsumen masih lemah dan gak pasti.
Pizza
Orang berpenghasilan rendah mulai jarang beli pizza karena harganya naik 30% sejak 2019. Penjualan Pizza Hut, Papa John’s, Domino’s turun.
Lipstik
Waktu ekonomi jelek, penjualan barang mewah murah kayak lipstik naik. Contohnya E.l.f Beauty, L’OrĂ©al, dan Ulta yang penjualannya meningkat.
Celana dalam pria
Ini indikator aneh: orang beli lebih sedikit celana dalam waktu resesi. Pendapatan Calvin Klein turun 5%.
Champagne
Penjualan champagne turun drastis karena orang lebih hemat.
Orang kaya pindah
Banyak orang kaya pindah ke tempat lebih eksklusif, tanda resesi. Mereka bikin level baru biar gak ketemu orang biasa.
Gudang penyimpanan
Orang lebih banyak sewa gudang karena rumah mahal. Ini bisa jadi tanda resesi.
Cerita ini dari Fortune.com