Huruf K sekarang sering dipakai untuk gambarkan ekonomi AS, dimana orang kaya makin kaya tapi yang lainya susah.
Tapi ada bentuk K lain di ekonomi pertanian: biaya terus naik tapi harga hasil panen jatuh banyak.
Harga panen naik saat pandemi, lalu turun dari 2022 sampai 2024, dan cuma naik sedikit tahun ini. Tapi biaya tidak turun. Perang dagang Presiden Donald Trump juga bikin China berhenti beli kedelai dari AS.
Menurut Bernard Yaros, ahli ekonomi dari Oxford Economics, tren ini jadi seperti “badai sempurna” tahun ini, tapi sebenarnya mulai dari sekitar tahun 2015-an.
Yaros bilang, sudah bertahun-tahun harga panen yang diterima petani tidak bisa mengikuti kenaikan biaya produksi seperti bahan bakar, pupuk, dan mesin.
Bank Sentral AS menaikkan suku bunga dengan agresif di 2022 dan 2023 untuk lawan inflasi. Ini nambah biaya petani karena bunga pinjaman pertanian jadi lebih tinggi.
Sekarang, hasilnya adalah sebuah huruf K besar yang membekas di sektor pertanian.
Sementara itu, kebangkrutan petani mulai naik lagi, dengan pertumbuhan tercepat di negara bagian penghasil kedelai terbanyak.
Pemerintah federal sudah menambah bantuan untuk petani. Undang-undang “One Big Beautiful Bill” yang ditandatangani Juli lalu termasuk sekitar $66 miliar untuk pertanian. Sebagian besar, sekitar $59 miliar, untuk perbaikan jaring pengaman petani.
Departemen Pertanian perkirakan pendapatan bersih petani akan naik hampir 40% tahun ini. Tapi sekitar tiga perempat dari pertumbuhan itu datang dari pembayaran pemerintah.
“Sebagai bagian dari PDB, bantuan pemerintah akan mendekati level yang jarang terlihat selain saat krisis pertanian 1980-an dan paket bantuan di masa kepresidenan Trump pertama,” kata Yaros.
Masa depan harga panen juga tidak bagus, yang bisa berarti ekonomi pertanian berbentuk K akan bertahan lebih lama.
China masih tidak menunjukkan tanda-tanda akan membeli 12 juta ton kedelai pada akhir tahun, yang artinya mereka mungkin melanggar kesepakatan dagang Trump bulan lalu.
Pada saat yang sama, petani yang pindah tanam tanaman lain saat China tidak beli kedelai sekarang lihat harga jagung, gandum, dan jelai turun karena persediaannya sekarang kebanyakan.
Sebuah survei dari Farm Journal’s AgWeb ke para ekonom menunjukkan gambaran suram dengan margin keuntungan yang hancur, kesempatan dagang yang terbatas, dan biaya yang tetap tinggi.
Faktanya, 59% ekonom bilang ekonomi pertanian memburuk dari bulan sebelumnya, dan hampir 90% pikir kondisinya melemah dalam setahun terakhir. Sebanyak 76% lihat kondisi ini bertahan atau memburuk sampai 2026.
“Keadaannya buruk — meskipun tidak sama seperti tahun 80-an,” kata seorang ekonom. “Bedanya kali ini, ini seperti api kecil yang lambat, bukan ledakan.”