Donald Trump Peringatkan Serangan Israel ke Iran Bisa ‘Sangat Mungkin Terjadi’

Dapatkan newsletter White House Watch gratis

Donald Trump memperingatkan serangan Israel ke program nuklir Iran “bisa saja terjadi” saat AS meningkatkan tekanan ke Teheran jelang pembicaraan penting akhir pekan ini.

Meski mencatat risiko “konflik besar” di wilayah itu, presiden AS pada Kamis menekankan dia lebih suka penyelesaian diplomatik dengan Iran dan bilang dia tak percaya serangan ke fasilitas nuklirnya “akan segera terjadi”.

Pernyataannya di Gedung Putih muncul setelah ketegangan meningkat soal program nuklir Iran yang meluas, yang mendorong Trump minggu ini mengizinkan keluarga personel militer AS meninggalkan wilayah itu.

Pejabat AS dan Iran akan mengadakan babak keenam pembicaraan di Muscat, Oman, pada Minggu, yang menurut diplomat dan analis bisa menentukan apakah ketegangan akan meningkat.

“Saya ingin ada kesepakatan dengan Iran,” kata Trump. “Kita cukup dekat dengan kesepakatan. Tapi harus lebih dari cukup bagus. Selama saya pikir masih mungkin, saya tak mau [Israel] menyerang karena itu akan merusak.”

Diplomat Barat bilang Teheran ingin hindari konflik militer dan ingin negosiasi sukses agar sanksi dicabut untuk dorong ekonomi.

Tapi Iran menolak tuntutan AS untuk berhenti memperkaya uranium di dalam negeri, menyebut itu garis merah, sambil tuduh Washington memberi sinyal campur aduk.

Badan atom PBB juga pada Kamis nyatakan Iran melanggar kewajiban non-proliferasi, teguran pertama dalam 20 tahun.

Raz Zimmt, mantan analis intelijen Israel, bilang kebuntuan politik soal program nuklir Iran sudah di “persimpangan”.

“Entah ada terobosan dalam negosiasi. Atau ada opsi militer,” kata Zimmt.

Trump bilang Kamis dia izinkan keluarga militer pergi karena risiko konflik “besar” nyata. “Kita punya banyak warga AS di sini dan saya bilang: ‘Kita harus suruh mereka pergi karena sesuatu bisa terjadi, segera,'” katanya.

MEMBACA  Israel memilih pendukung teguh pemukiman ilegal sebagai duta besar ke AS | Berita Benjamin Netanyahu

Tapi beberapa diplomat di wilayah itu anggap pengurangan AS sebagai upaya dapat posisi tawar, bukan tanda serangan akan terjadi.

Pengamat lain tanya apakah Israel akan serang sebelum Senin, karena anak bungsu PM Netanyahu, Avner, akan menikah di Israel tengah hari itu.

Sumber dekat milisi pro-Iran di Baghdad sebut 24 jam terakhir sebagai “pertunjukan” jelang pembicaraan.

Pejabat lain juga hati-hati. Menteri luar negeri Italia Antonio Tajani, sebelum komentar Trump, bilang negaranya tak ada tanda serangan Israel akan segera terjadi.

“Saya tak tahu apakah akan ada serangan Israel ke Iran, kita tidak lihat tanda-tandanya, selain apa yang AS lakukan,” kata Tajani.