Dolar melemah karena keraguan ‘perdagangan Trump’

Unlock newsletter Penghitungan Mundur Pemilihan AS secara gratis

Dolar melemah pada hari Senin dalam pembalikan sebagian dari kenaikannya setelah jajak pendapat akhir pekan menunjukkan perlombaan presiden antara Kamala Harris dan Donald Trump berada dalam kebuntuan.

Indeks yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama termasuk pound, euro, dan yen turun 0,52 persen, menuju penurunan harian terbesar sejak Agustus.

Jajak pendapat menunjukkan pergeseran mendukung Demokrat dibandingkan minggu lalu. Survei yang sangat diawasi menunjukkan gelombang dukungan tak terduga bagi Harris di Iowa, sebuah negara bagian yang selama ini didominasi oleh Trump.

Survei, yang dilakukan oleh peneliti non-partisan J Ann Selzer dan dirilis akhir pekan lalu, dianggap sebagai “standar emas” survei opini di Iowa.

“Tampaknya ada sedikit pembalikan [dolar] hari ini berdasarkan survei di Iowa,” kata Ju Wang, kepala strategi valuta asing dan suku bunga Greater China di BNP Paribas, mencatat bahwa mata uang Asia secara umum menguat terhadap dolar pada hari Senin.

Yen dan renminbi menguat 0,8 persen dan 0,5 persen, masing-masing, terhadap dolar pada hari Senin pagi. Yen masih turun lebih dari 2 persen terhadap dolar dalam sebulan terakhir.

Harapan yang tumbuh akan kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS pada hari Selasa, bersamaan dengan data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan, telah meningkatkan dolar ke kenaikan bulanan terbesar sejak April 2022.

Investor percaya bahwa jika Trump menang dan menerapkan tarif perdagangan dan pemotongan pajak, tekanan inflasi akan meningkat, membuat Federal Reserve lebih tidak mungkin untuk segera menurunkan suku bunga.

Imbal hasil Surat Utang 10 tahun, yang telah naik seiring dengan peluang pasar prediksi Trump selama beberapa bulan terakhir, nampaknya akan turun karena kontrak berjangka Surat Utang naik. Harga obligasi bergerak berlawanan dengan imbal hasil.

MEMBACA  Lars Windhorst dihadapkan pada surat perintah penangkapan karena tidak hadir di persidangan

Bank Sentral AS diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Kamis, dua hari setelah pemilu.

Pada hari Jumat, ekonomi AS mencatat laporan pekerjaan terlemah dari pemerintahan Biden, dengan hanya 12.000 pekerjaan ditambahkan, setelah gangguan yang disebabkan oleh badai Helene dan Milton serta mogok kerja. Angka tersebut di bawah perkiraan 100.000 dari para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.

“Keuntungan polling Trump telah memicu bullishness dolar . . . tapi begitu juga pertumbuhan yang outperform,” kata analis Barclays dalam catatan Minggu.