Kurangnya sopan santun mendominasi banyak aspek hidup di Amerika, tapi satu tempat masih jadi tempat latihan yang bagus untuk diskusi yang saling menghormati: yaitu tempat kerja.
Menurut sebuah survey terbaru dari Ronald Reagan Presidential Foundation and Institute, 46% orang Amerika bilang mereka belajar kemampuan bersikap sopan di tempat kerja, lebih banyak dari tempat lain. Kemampuan ini termasuk bisa tidak setuju dengan produktif dan hormat, mempertimbangkan pandangan yang beda, mendengarkan tanpa memotong pembicaraan, dan berkolaborasi untuk tujuan bersama meski ada perbedaan pribadi.
Sopan santun adalah kemampuan penting baik di dalam dan di luar tempat kerja, dan perlu terus dikembangkan sepanjang hidup. Perusahaan yang dengan sadar mendukung sopan santun membangun budaya kepercayaan, kreativitas, dan ketahanan — dan ini menguntungkan untuk karyawan, bisnis, dan negara secara keseluruhan.
Peran tempat kerja bagi masyarakat
Sekarang, dengan lebih sedikit orang Amerika yang ikut serta dalam kehidupan masyarakat melalui berbagai institusi dan organisasi, bahkan pertemanan dekat, kita jadi lebih bergantung pada tempat kerja untuk terhubung dengan orang yang berbeda dengan kita. Tempat kerja sekarang adalah salah satu tempat terakhir di mana orang dari beragam latar belakang, pengalaman, dan ideologi biasa berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Thomas Jefferson pernah berpendapat bahwa demokrasi tidak hanya tergantung pada pemilihan umum, tetapi juga pada praktik sehari-hari dalam menyelesaikan masalah bersama dan perbedaan pendapat yang saling menghormati. Tempat kerja dapat mengasah kemampuan yang sama, mengajarkan orang untuk menyampaikan ide dan berbicara di depan umum, tidak setuju dengan hormat untuk kebaikan bersama, dan mengambil keputusan secara kolaboratif.
Di dunia yang terpecah, kantor telah menjadi tempat tak terduga untuk belajar menjadi warga negara yang baik. Pemimpin yang visioner harus memperlakukan ini sebagai tanggung jawab sosial dan juga peluang bisnis.
Manfaat sopan santun untuk bisnis
Sopan santun tidak hanya sehat untuk demokrasi dan hubungan kerja. Itu juga baik untuk keuntungan bisnis.
Menurut sebuah studi dari SHRM, ketidaksopanan merugikan perusahaan AS $2 miliar per hari karena kehilangan produktivitas dan ketidakhadiran karyawan. Ketika karyawan merasa tidak dihargai, mereka tidak bersemangat dan produktivitasnya menurun. Tim jadi pecah. Inovasi terhambat. Dan bisnis pun menderita.
Sebaliknya, tempat kerja yang dibangun atas kepercayaan dan rasa hormat berkinerja lebih baik dalam segala hal. Lingkungan ini mendapatkan manfaat dari retensi yang lebih kuat, semangat kerja yang lebih tinggi, dan lebih banyak inovasi. Itu juga mendorong keamanan psikologis, yang mendukung pemikiran yang kreatif dan berani serta pengambilan keputusan yang efektif. Singkatnya, sopan santun mendukung inovasi, dan inovasi mendorong kesuksesan.
Cara mempraktikkan dan mengajarkan sopan santun
Sopan santun bukan tentang menghindari perbedaan pendapat. Ini tentang cara tidak setuju yang baik dan menjaga momen-momen sulit, baik dalam rapat kerja atau di meja makan, agar tetap produktif dan bermakna. Pemimpin dapat mencontohkan ini. Cara kamu menangani konflik, mengundang perbedaan pendapat, dan menunjukkan rasa hormat akan mempengaruhi seluruh organisasi kamu.
Ada tiga langkah yang dapat membawa kepemimpinan dan organisasi kamu ke tingkat berikutnya. Pertama, praktikkan dan contohkan sopan santun. Mintalah masukan dari rekan kerja, dengarkan ide mereka dengan rasa ingin tahu, dan kendalikan reaksi kamu sendiri, terutama di bawah tekanan.
Kedua, rancang tempat kerja kamu untuk itu: Buatlah ruang untuk dialog dan umpan balik yang konstruktif. Dorong pengambilan keputusan yang partisipatif, yang membangun pemikiran kritis, persuasi, dan dukungan.
Ketiga, selalu hargai perilaku positif. Agar sopan santun terus dilakukan, kamu harus memperkuatnya. Beri penghargaan kepada karyawan yang berkolaborasi dengan orang yang berbeda dan berkontribusi untuk budaya yang saling menghormati. Perilaku ini dapat dipelajari dan diajarkan. Tempat kerja yang berinvestasi dalam hal ini akan menjadi lebih kuat.
Poin pentingnya
Di era perpecahan sosial ini, tempat kerja adalah tempat yang paling konsisten di mana orang Amerika dari berbagai latar belakang berkumpul. Pemimpin bisnis bertanggung jawab untuk membuat lingkungan ini produktif dan konstruktif. Meskipun tempat kerja bukan pengganti institusi demokrasi, ia dapat membantu menghidupkan kembali kebiasaan yang membuatnya kuat. Jika kita menginginkan organisasi yang lebih sehat dan demokrasi yang lebih sehat, pemimpin bisnis harus menjadikan sopan santun sebagai nilai inti perusahaan.
Pendapat yang diutarakan dalam tulisan komentar Fortune.com adalah pandangan penulisnya saja dan tidak selalu mencerminkan pendapat dan keyakinan Fortune.
Fortune Global Forum kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara dinamis yang hanya dengan undangan, untuk membentuk masa depan bisnis. Ajukan permintaan untuk undangan.