Presiden Donald Trump berjanji untuk mendeportasi “yang paling buruk dari yang buruk.” Dia sering berbicara di acara publik tentang “penjahat berbahaya” — termasuk pembunuh, pemerkosa, dan predator anak — yang dia katakan masuk AS secara ilegal saat pemerintahan Biden. Dia berjanji mengusir jutaan migran dalam program deportasi terbesar dalam sejarah AS untuk lindungi warga taat hukum.
Tapi data pemerintah menunjukkan cerita yang beda.
Ada peningkatan penangkapan oleh ICE sejak Trump mulai periode kedua, dengan laporan razia di seluruh negara. Tapi mayoritas orang yang ditahan ICE tidak memiliki catatan kriminal. Sedikit sekali yang terlibat kejahatan berat — berbeda jauh dari narasi Trump.
“Ada jurang antara omongan dan realita,” kata Ahilan Arulanantham, direktur Pusat Hukum Imigrasi UCLA. “Pemerintahan ini klaim mengejar penjahat berbahaya, tapi faktanya kebanyakan yang ditangkap tidak punya sejarah kriminal.”
Lihat angkanya
Data terbaru ICE menunjukkan 57.861 orang ditahan per 29 Juni, dan 71,7% di antaranya tidak punya hukuman kriminal. Hanya 7% yang diklasifikasi sebagai ancaman level 1.
“Presiden Trump bohong saat bilang migran picu kejahatan,” kata Lauren-Brooke Eisen dari Brennan Center. “Tidak ada bukti yang mendukung klaimnya.”
Pejabat DHS bilang ICE fokus pada “yang terburuk”, termasuk anggota geng dan pembunuh. Tapi data rahasia dari Cato Institute menunjukkan 65% orang yang ditahan ICE tidak punya catatan kriminal.
Penangkapan ICE melonjak setelah Stephen Miller memberi target 3.000 arrest per hari. Jumlahnya naik 28% di Juni.
“Banyak dana dipakai untuk menahan dan deportasi orang, tapi mereka bukan orang berbahaya,” kata Eisen.
Pemerintah bilang fokus pada penjahat
Juru bicara Gedung Putih bilang mereka fokus pada penjahat berbahaya. Pekan lalu, mereka menangkap pelaku kejahatan seks anak dan pembunuh.
Trump sering sebut kasus Laken Riley, mahasiswa yang dibunuh imigran ilegal asal Venezuela. Dia juga tanda tangan UU Laken Riley yang mewajibkan penahanan imigran ilegal yang didakwa kejahatan.
Studi: Imigran tidak picu kejahatan
Penelitian menunjukkan imigran justru lebih sedikit melakukan kejahatan dibanding warga AS asli. Laporan 2023 dari NBER menyebut tingkat penahanan imigran lebih rendah 60%.
“Retorika Trump membuat komunitas imigran merasa terkucil,” kata Arulanantham. “Ini memicu kebencian dan kekerasan pada mereka.”
Eisen menambahkan: “Presiden seharusnya tidak menyebar kebohongan tentang keamanan publik.”