Buka Editor’s Digest Gratis
Roula Khalaf, Pemimpin Redaksi FT, memilih cerita favoritnya di newsletter mingguan ini.
CEO Spotify Daniel Ek akan keluar dari jabatannya setelah 19 tahun dan menjadi ketua eksekutif. Ini adalah perubahan besar di perusahaan musik streaming itu. Posisinya akan dibagi diantara dua orang bawahannya.
Perusahaan bilang pada hari Selasa bahwa Alex Norström dan Gustav Söderström akan mengambil alih sebagai co-CEO mulai awal tahun depan.
Ek, yang ikut mendirikan Spotify di tahun 2006, bilang dia sudah “menyerahkan sebagian besar manajemen sehari-hari dan arah strategis Spotify ke Alex dan Gustav”. Dia menambahkan bahwa promosi mereka “hanya mencocokan gelar dengan cara kami sudah bekerja”.
Saham Spotify tutup lebih rendah 4,2 persen di New York, meskipun mereka sudah naik lebih dari 50 persen tahun ini.
Ek, usia 42 tahun, mulai Spotify di Swedia di usia awal dua puluhan. Saat itu, bisnis musik masih susah bangkit setelah terkena dampak keras pembajakan online. Startupnya kemudian merevolusi industri dan membantu menghidupkannya kembali setelah era Napster.
Dalam beberapa tahun terakhir, saat Spotify memotong biaya dan laporkan profit tahunan pertamanya, Ek sudah alihkan fokus ke usaha baru lewat perusahaan investasinya, Prima Materia.
Dalam catatan internal ke staff, Ek bilang dia sekarang akan “fokus pada rencana jangka panjang” Spotify sambil tetap “terlibat dalam” – terutama pada “strategi, alokasi modal, upaya regulasi, dan keputusan yang akan bentuk dekade berikutnya”.
Dia jelaskan peran barunya sebagai ketua yang lebih ‘hands-on’ gaya Eropa, beda dengan model AS yang ‘tradisional’.
Norström dan Söderström jadi co-presiden tiga tahun lalu – dengan Norström urus langganan, iklan, dan konten, sementara Söderström tangani teknologi dan teknik. Kedua eksekutif ini sudah bekerja di Spotify lebih dari satu dekade.