Dan Ives, Pakar Teknologi, Meramalkan Peluncuran Robotaxi Tesla Akan Melambungkan Nilai Perusahaan Hingga $2 Triliun, Hampir Dua Kali Lipat dari Nilai Saat Ini

Tesla sedang di ambang zaman baru dalam sejarahnya, menurut investor teknologi Dan Ives yang optimis.

Saat Tesla bersiap meluncurkan tahap awal layanan robotaxi di Austin akhir pekan ini, perusahaan mobil itu akan mewujudkan ambisi lama untuk masuk bisnis ride-hailing.

Ives, yang perusahaanya Wedbush Securities sering mendukung sektor teknologi, menyambut baik peluncuran robotaxi. “Kami melihat babak otonom ini sebagai salah satu yang paling penting bagi Musk dan Tesla dalam sejarah perusahaan,” tulisnya dalam catatan analis Jumat lalu.

Gagasan bahwa teknologi self-driving Tesla memungkinkan mereka memiliki armada robotaxi adalah inti dari tesis investasi perusahaan. CEO Elon Musk lama menggambarkan visinya jutaan Tesla self-driving mengantar pelanggan sebagai fase berikutnya masa depan perusahaan. Musk bilang tujuan perusahaan adalah memperbolehkan pemilik Tesla memasukkan mobil mereka ke armada robotaxi saat tidak dipakai.

“Jadi, mirip Airbnb, di mana kamu bisa menambah atau mengurangi rumah atau kamar tamu,” kata Musk Januari lalu.

Skenario terbaik peluncuran robotaxi bisa menggandakan kapitalisasi pasar Tesla akhir 2026, kata Ives. Dia prediksi kap pasar Tesla bisa capai $2 triliun tahun depan. Saham Tesla kinerjanya buruk tahun 2025, turun 15,9%. Perusahaan juga laporkan hasil penjualan mengecewakan awal tahun ini. Pemegang saham Tesla harus hadapi tantangan di luar kendali mereka, seperti hubungan AS dan China yang memburuk (dua pasar terbesarnya) dan keterlibatan Musk di politik serta pemerintahan Trump, yang dapat banyak perhatian.

Tesla tidak merespons permintaan komentar.

Setelah tes di Austin (dimulai di area terbatas dengan sekitar 25 mobil), ekspansi selanjutnya akan lebih mudah berkat regulasi yang mendukung.

“Kami yakin di bawah pemerintahan Trump, inisiatif penting ini akan dipercepat karena hambatan regulasi federal yang dihadapi Musk dkk. selama ini akan jauh berkurang,” kata Ives.

MEMBACA  KeyBanc Naikkan Target Harga untuk Materion Corporation (MTRN)

Tapi, antusiasme investor yang optimis justru bikin yang lain ragu. Awal bulan ini, firma investasi Baird turunkan peringkat saham Tesla dari ‘beli’ jadi ‘netral’ karena mereka anggap ekspansi program robotaxi “terlalu optimis.” Baird juga sorot perselisihan Musk dan Trump sebagai pemicu ketidakpastian masa depan Tesla. Argus Research sebut konflik itu sebagai alasan utama penurunan peringkat mereka bulan ini juga. Analis Argus khawatir saham Tesla diperdagangkan berdasarkan “peristiwa non-fundamental,” artinya investor beli/jual saham bukan karena kinerja keuangan.

“Ke depan, kami khawatir perang kata-kata antara Presiden Trump dan Elon Musk, ditambah habisnya kredit EV, bisa lebih melemahkan permintaan Tesla baru,” tulis analis Argus Bill Selesky.

Tapi Ives lihat lebih jauh. “Hubungan BFF/seteru Musk dan Trump bikin drama di sini, tapi akhirnya Trump ingin AS tetap unggul dari China dalam perlombaan AI ini, dan teknologi otonom adalah kunci menang AI dengan Tesla berperan besar di robotaxi,” katanya. “Kami perkirakan dalam beberapa bulan ke depan regulasi federal untuk otonom akan lebih longgar, dengan kekuasaan lebih ke regulator federal dan kurang ke negara bagian.”

Robotaxi Tesla bukan kendaraan otonom pertama yang disetujui di AS. Waymo milik Alphabet sudah beroperasi di San Francisco, Phoenix, Los Angeles, dan Austin. Minggu ini, Waymo umumkan mereka ajukan izin tes kendaraan otonom di New York. Raksasa teknologi Amazon juga punya proyek kendaraan otonom bernama Zoox yang rencananya diluncurkan di Las Vegas tahun ini.