Dampak UU Pemotongan Pajak Trump terhadap Kelas Pekerja

Senator Republik Lisa Murkowski dari Alaska bilang itu “menyiksa” buat dia buat milih setuju sama RUU pemotongan pajak yang ditandatangani Presiden Trump tanggal 4 Juli. Pas detail undang-undangnya mulai jelas, keliatan kenapa ini bikin sakit kepala bahkan buat para Republik yang setuju, tanpa dukungan dari Demokrat.

RUU One Big Beautiful Bill Act, namanya agak aneh, bakal bikin orang kaya makin kaya dan orang miskin makin susah.

Beberapa konservatif yang mau kurangi “negara kesejahteraan” mungkin gak peduli. Tapi nerapin penghematan buat jutaan pemilih kelas pekerja itu risiko politik besar buat partai yang katanya ikut naluri populis Trump.

RUU ini ada dua bagian utama. Pertama, serangkaian pemotongan dan perpanjangan pajak yang umumnya untungkan semua orang tapi nambah utang negara triliunan dolar. Kedua, pemotongan tunjangan yang tujuannya buat ngurangin biaya RUU ini. Ini bakal ngarahin ke kelas pekerja Amerika dan bikin efek bersih RUU ini merugikan mereka.

Bagian terbesar OBBBA adalah perpanjangan pemotongan pajak yang Trump tanda tahun 2017, yang seharusnya berakhir tahun ini. OBBBA bikin tarif pajak penghasilan saat ini permanen. Ini bukan “pemotongan pajak” sebenarnya, karena tarif pajak bakal sama di masa depan seperti tahun 2025. Tapi undang-undang ini mencegah kenaikan pajak otomatis kalau tarif 2017 berakhir dan tarif lebih tinggi tahun 2016 berlaku lagi.

RUU ini juga termasuk beberapa potongan pajak baru, kayak penghapusan pajak penghasilan dari tip dan lembur, dengan batas tertentu. Ada juga potongan pajak baru buat beberapa lansia dan batas lebih tinggi buat potongan pajak negara bagian & lokal, yang lebih untungkan pemilik rumah kaya yang pakai rincian potongan pajak.

MEMBACA  Permintaan Maaf Mel Stride atas Insiden Truss Akan Sia-Sia

Ketentuan pajak umumnya untungkan semua, tapi orang kaya dapet paling banyak. Rata-rata penghematan buat semua pembayar pajak sekitar $2.900, sementara yang berpenghasilan di atas $1 juta bisa hemat hampir $60.000. Tapi pekerja berpenghasilan di bawah $30.000 cuma dapet kurang dari $200 per tahun.

Tapi masalahnya muncul waktu ada pemotongan Medicaid, subsidi asuransi kesehatan lewat ACA, dan bantuan makanan SNAP. Pemotongan kesehatan bakal bikin 16 juta orang kehilangan asuransi tahun 2034, menurut Congressional Budget Office. Pemotongan SNAP bisa mengurangi atau hapus bantuan makanan buat 22 juta keluarga, menurut Urban Institute.

Perubahan ini bakal bikin jutaan orang Amerika makin susah. Kalau dihitung pemotongan pajak dan tunjangan, orang dengan penghasilan terendah (di bawah $13.500) bakal rugi rata-rata $600 per tahun, menurut Yale Budget Lab. Golongan berikutnya rugi $65 per tahun. Sementara golongan terkaya dapet untung $6.500, dan 1% teratas bisa hemat lebih dari $30.000.

Ini yang disebut ekonom sebagai perubahan kebijakan “regresif” karena beban ekonomi lebih berat ke orang berpenghasilan rendah.

Mungkin itu yang bikin Murkowski merasa tersiksa. “Apa aku suka RUU ini? Tidak,” katanya ke wartawan tanggal 2 Juli. “Aku tahu banyak orang Amerika yang gak bakal diuntungkan.”

Trump bisa tunjukin ketentuan buat kelas pekerja kayak penghapusan pajak tip dan lembur, meski ada batasan. Tapi analis pajak bilang ini langgar prinsip “horizontal equity”, di mana penghasilan serupa harus dikenakan pajak dengan cara serupa. Contohnya, pelayan yang dapet tip bisa potong pajak, tapi koki yang dibayar per jam enggak.

OBBBA udah gak populer, dengan 64% orang Amerika menolak dan cuma 35% yang setuju, menurut satu survei. Pemilu 2026 bakal jadi ujian sebenarnya apakah rakyat merasa lebih baik atau lebih buruk di bawah kendali Republik.

MEMBACA  RFK Jr. mengatakan Trump akan menghapus fluoride dari air minum. Inilah yang perlu diketahui.

Membuat orang Amerika suka undang-undang ini mungkin lebih menyiksa daripada mengesahkannya.