CFO Ubah Strategi Ketika Ketidakpastian Ekonomi Meredupkan Prospek Pertumbuhan

Selamat pagi. Kepercayaan ekonomi di antara para pemimpin keuangan mengalami penurunan tajam.

Laporan CFO Signals dari Deloitte untuk Q2 2025, dirilis pagi ini, mengukur sentimen 200 pemimpin keuangan di Amerika Utara dengan pendapatan perusahaan minimal $1 miliar. Skor kepercayaan CFO turun jadi 5,4, menunjukkan kepercayaan sedang, dibanding 6,4 di Q1 yang menandakan kepercayaan tinggi. Ini penurunan lebih dari 15% dalam waktu singkat.

Survei yang dilakukan 4–18 Juni menemukan ekspektasi pertumbuhan turun di semua metrik operasional kunci. Bahkan, CFO menurunkan proyeksi pendapatan, laba, dan investasi modal. Hanya 23% CFO yang menilai ekonomi Amerika Utara sebagai "baik saat ini", turun dari 50% di Q1.

Hanya 1 dari 3 CFO merasa ini waktu tepat mengambil lebih banyak risiko—angka terendah sejak Q3 2024—dan jauh dari 60% di Q1. Sementara itu, 46% CFO menganggap pasar modal AS undervalued, dan 41% menyebutnya overvalued. Lebih dari setengah (53%) melihat pembiayaan utang menarik, dan 41% memilih ekuitas.

Ketidakpastian sebagai penyebab utama

Steve Gallucci, pemimpin global program CFO Deloitte, menjelaskan bahwa ketidakpastian global—bukan hanya tarif—adalah penyebab utama turunnya optimisme.

"Setiap kali ada ketidakpastian—baik kebijakan, geopolitik, ekonomi, atau pasar modal—CFO menjadi kurang optimis," katanya. Meskipun tarif berpengaruh, survei tidak menyorotinya secara spesifik karena suasana hati CFO dipengaruhi berbagai faktor tak terduga.

Dia memberi contoh pemilu AS tahun lalu: "Ada banyak ketidakpastian sebelum hasil keluar, dan optimisme CFO turun. Setelah pemilu selesai, optimisme naik. Sekarang, ketidakpastian baru muncul lagi, dan sentimen turun."

Menyesuaikan strategi

53% CFO menyebut ekonomi sebagai risiko eksternal terbesar. Dengan ekspektasi pertumbuhan yang turun, bagaimana CFO merespons? Gallucci menyebut situasi ini sebagai penyesuaian ulang, bukan penarikan diri. Alih-alih mundur, mereka fokus pada fundamental:

  • Mencari sumber pertumbuhan baru: CFO mengevaluasi dari mana pertumbuhan bisa datang, baik organik maupun luar.
  • Mengendalikan risiko yang bisa diatur: Seperti disiplin biaya, strategi talenta, dan inisiatif berbasis teknologi.
  • Tetap aktif di M&A: Meski hati-hati, minat pada merger dan akuisisi tetap ada, bahkan ada tanda-tanda peningkatan aktivitas IPO di awal tahun.

    Prioritas: Teknologi & keamanan siber

    Gallucci menekankan pentingnya investasi teknologi, termasuk AI generatif, meski CFO masih berhati-hati dalam mengadopsinya. 51% CFO menyebut keamanan siber sebagai kekhawatiran utama, terutama karena ketergantungan pada penyedia pihak ketiga dan infrastruktur digital.

    "Cyber akan selalu jadi risiko utama bagi CFO," ujarnya.

    Risiko internal terkait

    CFO menyoroti tiga risiko internal utama: ketersediaan talenta (46%), kurangnya kelincahan/ketahanan (46%), dan manajemen biaya (45%).

    Gallucci menjelaskan ketiganya saling terkait. Rantai pasokan yang terganggu dan perubahan kebijakan memicu perencanaan skenario biaya. Sementara itu, tantangan talenta bergeser dari kerja hibrida ke kesenjangan skill:

    "Apakah tim keuangan saya punya kemampuan yang tepat untuk menghadapi masa depan yang lebih bergantung pada teknologi, otomatisasi, dan AI?"

    CFO kini fokus pada pelatihan ulang, merekrut talenta baru, dan memperluas pencarian bakat agar tim siap menghadapi perubahan.

    Kesimpulan

    Survei Deloitte Q2 menunjukkan CFO sedang menghadapi ketidakpastian dengan mencari solusi untuk bertahan dan mempersiapkan pertumbuhan di masa depan.

    Sheryl Estrada
    [email protected]

    Leaderboard

  • Gregor van Issum ditunjuk jadi CFO Wolfspeed, Inc. mulai 1 September, menggantikan Kevin Speirits. Van Issum punya pengalaman 20+ tahun di industri semikonduktor.
  • Narinder Sahai kini jadi EVP & CFO Sinclair. Sebelumnya, ia memimpin keuangan di Arcis, RumbleOn, dan Amazon AWS.

    Big Deal

    Laporan terbaru Microsoft, "Breaking Down the Infinite Workday", menekankan bahwa adopsi AI saja tidak cukup. Perusahaan perlu "Frontier Firm mindset"—mempertanyakan alokasi waktu dan cara kerja untuk dampak maksimal.

    Going Deeper

    Email dari Social Security Administration tentang perubahan pajak manfaat ternyata tidak akurat. Penerima manfaat diingatkan untuk memverifikasi info resmi.

    Overheard

    "Ini titik balik untuk Tesla. Dewan direksi harus bertindak sekarang dan mengatur batasan untuk ambisi politik Elon Musk."
    Wedbush Securities menyoroti rencana Musk mendirikan partai politik baru, "America Party".

MEMBACA  Di antara Saham-Saham Chase Coleman Miliarder dengan Potensi Kenaikan Besar