CEO Starbucks: Perusahaan Fokus pada Peningkatan Pilihan Protein Tinggi dan Bebas Gluten

Starbucks lagi berusaha keras untuk menarik pelanggan yang peduli kesehatan. Mereka berencana memperbanyak menu tinggi protein dan bebas gluten. Ini adalah perubahan besar untuk strategi makanan mereka. CEO Brian Niccol ingin menghidupkan lagi brand ini sejak dia memimpin tahun lalu.

Dia berbicara di Fast Company’s Innovation Festival dan menjelaskan rencana untuk membuat makanan yang lebih “artisanal” dan cocok dengan kopi premium mereka. Niccol bilang, “Makanan kita harus sesuai dengan kualitas kopi kita.”

Tahun ini, Starbucks akan meluncurkan cold foam berprotein tinggi dan mengembangkan lebih banyak opsi bebas gluten. Mereka ikut tren protein yang sedang populer. Pasar makanan tinggi protein diprediksi tumbuh besar, mencapai $50,2 miliar pada 2028.

Cold foam baru mereka akan mengandung 15–18 gram protein. Penjualan cold foam sudah naik 23% dari tahun lalu. Niccol melihat sendiri bahwa pelanggan sering menambahkan protein bubuk sendiri ke minuman mereka.

Tren bebas gluten juga berkembang pesat. Pasar makanan bebas gluten diperkirakan akan lebih dari dua kali lipat pada 2032. Banyak anak muda mengikuti diet bebas gluten, meski hanya 1% orang Amerika yang punya penyakit celiac.

Ini semua adalah bagian dari inisiatif “Back to Starbucks” Niccol. Dia ingin meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengatasi penjualan yang sempat turun. Starbucks baru saja memecahkan rekor penjualan mingguan berkat kembalinya minuman musiman seperti pumpkin spice latte.

Strategi lainnya termasuk menghilangkan biaya tambahan untuk susu non-dairy dan merenovasi banyak toko. Meski memotong 30% menu, Starbucks masih menguji item baru seperti cold foam protein dan croissant segar.

Mereka berharap langkah ini akan mengembalikan reputasi Starbucks sebagai “third place” antara rumah dan kantor.

MEMBACA  3 Kelebihan dan Kekurangan Infinix Note 40 yang Perlu Dipertimbangkan