CEO Nvidia yang miliarder, Jensen Huang, bilang kalau nggak peduli AI bisa bikin kamu nganggur. Teknologi ini pasti bakal pengaruhi semua pekerjaan. Tapi, kalau kamu pake AI, bisa aja 40 juta orang dapet kerja lagi—ini beda banget sama pendapat CEO lain kayak Dario Amodei dari Anthropic yang prediksi pengangguran bakal meledak dalam kurang dari 5 tahun.
Kalo kamu khawatir AI bakal gantin pekerjaanmu, kamu nggak sendirian.
Bahkan CEO teknologi kayak Jensen Huang dari Nvidia udah kasih peringatan soal dampak AI di pasar kerja. Tapi, hal yang ditakutin pekerja ini mungkin aja jadi penyelamat mereka.
“Semua pekerjaan bakal kena dampaknya, dan langsung. Ini nggak bisa ditanya lagi,” kata Huang di Konferensi Global Milken Institute awal bulan ini. “Kamu nggak bakal kehilangan kerja karena AI, tapi karena orang yang pake AI.”
Miliarder berusia 62 tahun ini bahkan prediksi AI bakal bantu atasi kekurangan talent global dan kesenjangan teknologi dengan mempekerjakan 30-40 juta orang lagi. Menurut dia, belajar pake AI generatif jadi rahasia buat naikin GDP global.
“Aku saranin 100% orang manfaatin AI,” tambah Jensen. “Jangan jadi orang yang nggak peduli teknologi ini sampe akhirnya kehilangan kerja.”
Fortune udah hubungi Nvidia buat komentar.
CEO teknologi beda pendapat soal dampak AI di pekerjaan
Nggak semua pemimpin teknologi setuju sama Huang. CEO Anthropic Dario Amodei minggu ini bilang setengah pekerjaan entry-level kantoran bisa hilang dalam 5 tahun ke depan, bikin pengangguran melonjak.
“Kanker sembuh, ekonomi tumbuh 10% per tahun, anggaran seimbang—tapi 20% orang nggak punya kerja,” dia prediksi ke Axios minggu ini.
“Kita yang bikin teknologi ini punya kewajiban buat jujur soal apa yang bakal datang,” tambah Amodei. “Aku rasa orang-orang belum sadar.”
Minggu lalu, Anthropic rilis model AI terkuat mereka—yang saingin OpenAI dan Google—termasuk “model coding terbaik di dunia.”
Ini mungkin bukan kabar baik buat insinyur perangkat lunak yang udah ngerasain dampak AI gantin kerja mereka. Salah satu mantan insinyur perangkat lunak—yang kehilangan kerja tahun lalu dan udah ngirim 800 lamaran tapi tetep nggak dapet kerja—bilang ke Fortune ini jadi krisis eksistensial di industri teknologi.
Tapi, ada juga pemimpin teknologi yang lebih setuju sama Huang: AI bakal ciptain lebih banyak kerjaan daripada ngilangin. Misalnya, miliarder Mark Cuban nulis di Bluesky kemarin buat nentang pendapat Amodei.
“CEO itu perlu diingetin, dulu ada lebih dari 2 juta sekretaris,” tulis Cuban di Bluesky. “Dulu juga ada pegawai khusus buat dikte di kantor.”
“Mereka korban pertama penggantian kerja kantoran. Perusahaan baru dengan pekerjaan baru bakal muncul dari AI dan nambahin total lapangan kerja.”
Cerita ini pertama kali muncul di Fortune.com