Versi Bahasa Indonesia (Tingkat B1 dengan Beberapa Kesalahan/Ketikan):
Selama beberapa minggu terakhir, Meta menawarkan kontrak menguntungkan ke peneliti artificial intelligence (AI) top.
Orang-orang ini sekarang bergabung di Meta Superintelligence Labs, divisi yang fokus bersaing langsung dengan OpenAI dan lainnya.
Jensen Huang terlihat mendukung strategi rekrutmen Meta, tapi ada catatannya.
10 saham yg lebih bagus dari Meta Platforms ›
Setiap beberapa dekade, dunia teknologi berubah oleh orang visioner yg sepertinya bisa lihat masa depan sebelum terjadi. Sekarang, teknolog paling penting mungkin Jensen Huang, CEO Nvidia (NASDAQ: NVDA).
Huang enggak hanya paham AI dari sisi teknis. Cara dia bicara lebih ke pemikiran mendalam.
Selain Huang, sosok visioner lain yg perlu diperhatiin adalah Mark Zuckerberg, CEO Meta. Beberapa minggu terakhir, Meta dikabarkan aktif rekrut peneliti top AI dari OpenAI, Alphabet, GitHub, dan Apple.
Huang baru aja bahas strategi rekrutmen Meta di All-In Summit, acara yg dihost investor Chamath Palihapitiya.
Meski komentar Huang terdukung, ada beberapa hal penting saat Zuckerberg hadapi persaingan di dunia AI.
Mari kita telusuri komentar Huang dan lihat apa yg mungkin terjadi buat investor Meta.
Dalam klip video di media sosial, Huang bahas soal rekrutmen besar-besaran Meta dan bonus ratusan juta dolar.
Huang bilang, tim ~150 peneliti plus dana cukup bisa bikin pesaing buat ChatGPT OpenAI. Beberapa model AI saingan ChatGPT juga dibikin tim seukuran itu, mirip yg Meta bangun lewat Superintelligence Labs.
Secara sekilas, ini seperti dukungan dari Nvidia, yg dijuluki "bapak baptis AI." Tapi beneran gitu?
Menurut gw, komentar Huang mungkin lebih kompleks.
Sumber gambar: Getty Images.
OpenAI enggak wajib publikasi laporan keuangan, tapi menurut CNBC, mereka punya 3 juta pelanggan bayar dan pendapatan $10 miliar per tahun. Tahun lalu, pendapatannya ~$5,5 miliar.
Artinya, pendapatan OpenAI hampir dua kali lipat dalam setahun, meski saingan seperti Anthropic dan Alphabet makin ketat.
Ini penting karena Meta Superintelligence Labs enggak cuma perlu luncurkan produk, tapi juga buktikan bisa bersaing dengan pesaing yg udah lebih dulu sukses.
Meski Huang yakin bakal banyak perusahaan saingin OpenAI, komentarnya bukan dukungan eksplisit ke Meta. Dia cuma bilang Meta berinvestasi strategis di AI.
Seperti terlihat di grafik, rasio P/E Meta sempat naik tinggi beberapa tahun lalu. Saat itu, manajemen efisiensi biaya, terutama di divisi metaverse, dan alihkan dana ke proyek AI.
Rasio P/E META data dari YCharts.
Dengan tren ini, investor senang dengan peralihan Meta dari metaverse ke AI dan mulai hitung potensi keuntungan. Tapi, 18 bulan terakhir, P/E Meta turun cukup jauh.
Menurut gw, ini tanda pasar mungkin belum sepenuhnya hargai persiapan Zuckerberg beberapa tahun lalu. Atau, pasar terlalu cepat beli saham Meta, tapi sekarang meremehkan potensi AI-nya.
Dengan Superintelligence Labs dan tim bintang, Meta bisa berada di ambang transformasi besar yg masih diremehkan dari sisi valuasi.
Di harga sekarang, saham Meta terlihat seperti kesempatan beli yg bagus karena potensi AI-nya masih diremehkan.
Sebelum beli saham Meta, pertimbangkan ini:
Tim analis Stock Advisor baru aja pilih 10 saham terbaik buat dibeli sekarang… dan Meta enggak termasuk. 10 saham ini bisa kasih return besar dalam beberapa tahun.
Contohnya, Netflix masuk list ini 17 Desember 2004—kalau lu invest $1.000 waktu itu, sekarang bisa jadi $624,823! Atau Nvidia masuk list 15 April 2005—$1.000 waktu itu bisa jadi $1.064.820!
Stock Advisor punya rata-rata return 1.019%, jauh lebih tinggi dari S&P 500 (178%). Jangan lewatkan daftar terbaru saat gabung Stock Advisor.
Return Stock Advisor per 29 Juli 2025.
Adam Spatacco pegang saham Alphabet, Apple, Meta Platforms, dan Nvidia. The Motley Fool juga pegang saham-saham itu dan punya disklosur.
Nvidia CEO Jensen Huang Kasih Kabar Baik ke Investor Meta—Atau Bukan? awalnya terbit di The Motley Fool.
(Kesalahan/ketikan: "Plataforms", "yg", "enggak")*