CEO Morgan Stanley ‘Sangat Bersemangat’ karena Pipelines Transaksi Tetap Tangguh

Oleh Tatiana Bautzer dan Manya Saini

NEW YORK (Reuters) – CEO Morgan Stanley (MS) Ted Pick bilang ke investor Selasa bahwa dia perkirakan bank Wall Street ini bakal tutup kuartal dengan kuat setelah pengumuman tarif AS bikin aktivitas macet di April.

"Saya sangat semangat soal bisnis ini," kata Pick di konferensi keuangan tahunan yang diadakan banknya. Pembuatan kesepakatan dan jadwal pasar modal saham mulai naik, sementara diskusi kesepakatan tetap kuat dan lebih aktif di beberapa bidang, tambahnya.

Morgan Stanley jadi penjamin utama IPO perusahaan fintech Chime (CHIM.PVT), yang diperkirakan tutup minggu ini dan bisa kumpulkan sampai $832 juta.

Bank ini juga pimpin IPO Hinge Health (HNGE), dapat $437,3 juta, dan perusahaan marketing tech MNTN (MNTN), yang dapat $187,2 juta, di Mei.

"Kami alami volatilitas tarif maksimal di paruh pertama kuartal," ujarnya, sambil bilang kesepakatan macet sampai April dan sebagian Mei. Tapi ini udah berubah beberapa minggu terakhir.

Soal M&A, Morgan Stanley kasih nasihat ke perusahaan finansial TJC dalam penjualan Silvus Technologies ke Motorola senilai $5 miliar dan AT&T untuk akuisisi operasi fiber konsumen Lumen Technologies seharga $5,75 miliar.

Pick juga sebut peran bank dalam menasihati komite khusus dewan Toyota soal usulan untuk privatisasi perusahaan.

CEO Morgan Stanley itu bilang perubahan kerangka regulasi perbankan bakal diterima, dan kalau aturan hitung rasio leverage tambahan (SLR) berubah, bank mungkin bisa analisis akuisisi potensial.

Pick termasuk CEO paling optimis saat pasar bergejolak setelah pengumuman tarif. Saat presentasi laba kuartal pertama yang kuat di April, dia bilang "hati-hati optimis kita nggak bakal resesi".

MEMBACA  Anjing-anjing selatan merasakan salju untuk pertama kalinya sangat menyentuh hati

Morgan Stanley catat rekor pendapatan perdagangan saham di kuartal pertama, naik 45% dari tahun lalu. Pick jadi CEO satu setengah tahun lalu, dan bulan lalu juga jadi ketua dewan setelah mantan Ketua dan CEO James Gorman tinggalkan bank.

Gorman ubah Morgan Stanley jadi raksasa manajemen kekayaan selama jabatannya, naikkan profit bank dan buat hasil lebih bisa diprediksi.

Maret lalu, Morgan Stanley mulai PHK 2.000 karyawan, sekitar 3% dari total pegawai global, untuk tingkatkan efisiensi operasional. Bank ini ikuti keputusan saingan Wall Street untuk potong pekerja buat siap-siap resesi.

(Laporan oleh Tatiana Bautzer di New York dan Manya Saini di Bengaluru, disunting oleh Lananh Nguyen, Franklin Paul, dan Jan Harvey)