CEO Microsoft Akui Tak Punya Akses ke Infrastruktur Komputasi — Sementara CEO OpenAI Peringatkan Energi Murah Bisa Ubah Lanskap AI

Perkembangan kecerdasan buatan mungkin menemui hambatan yang tidak terduga — tidak cukupnya pusat data bertenaga untuk mengimbangi mesin-mesin yang menjalankannya. Sekarang, Microsoft memiliki chip AI yang menganggur karena tidak ada tempat untuk mencolokkannya.

Dalam podcast “BG2Pod” yang menampilkan CEO OpenAI Sam Altman dan CEO Microsoft Satya Nadella, dikatakan bahwa kekurangan daya listrik telah menjadi kendala terbesar di industri ini.

“Masalah terbesar yang kami hadapi sekarang bukanlah kelebihan komputasi, tapi masalah listrik,” kata Nadella. “Ini bukan masalah pasokan chip. Tapi sebenarnya karena saya tidak memiliki tempat yang siap untuk mencolokkannya.” Pernyataan ini mengacu pada pusat data yang belum selesai atau kekurangan kapasitas energi dan pendinginan.

Microsoft telah memperlambat atau menghentikan sementara beberapa proyek pusat data tahap awal untuk mengatasi kendala ini. Presiden Microsoft Cloud, Noelle Walsh, mengatakan dalam postingan LinkedIn bulan April bahwa perusahaan “memperlambat atau menghentikan sementara beberapa proyek tahap awal” sebagai bagian dari “proyek penskalaan infrastruktur terbesar dan paling ambisius” dalam sejarah mereka.

Google dari Alphabet Inc. telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan listrik di AS untuk mengurangi penggunaan daya pusat data selama acara jaringan listrik dan menjadwalkan ulang komputasi yang tidak mendesak ke waktu sepi, menurut postingan blog perusahaan bulan lalu.

Amazon.com Inc. juga telah menjelaskan upaya untuk meningkatkan efisiensi pusat data dan mendukung keandalan jaringan seiring dengan tumbuhnya penggunaan AI.

“Jika sumber energi yang sangat murah tersedia dalam skala besar, banyak orang akan sangat dirugikan dengan kontrak yang telah mereka tanda tangani,” kata Altman di podcast itu. Dia menjelaskan bahwa perubahan biaya energi global bisa menimbulkan risiko besar bagi perusahaan yang terikat dalam perjanjian jangka panjang.

MEMBACA  "Tanpa Militer yang Kuat, Tidak Ada Bangsa yang Merdeka: Prabowo" "Kemerdekaan suatu bangsa bergantung pada kekuatan militernya," tegas Prabowo. Pesan Utama: Kedaulatan negara hanya bisa dijaga dengan angkatan bersenjata yang tangguh. 🔹 Prabowo menegaskan: "Keamanan nasional adalah fondasi kemerdekaan sejati." 🔹 Fakta Penting: Kekuatan militer menjadi tameng utama kedaulatan bangsa. "Tiada kemandirian tanpa pertahanan yang unggul," — prinsip utama dalam pidatonya.

Dia menambahkan bahwa biaya komputasi yang lebih rendah cenderung mendorong permintaan lebih tinggi, yang dapat membebani infrastruktur yang sudah hampir penuh kapasitasnya. Altman mengatakan kecepatan pertumbuhan AI akan bergantung pada akses energi yang stabil, dan memperingatkan bahwa perubahan pasar yang tiba-tiba bisa mempengaruhi operasi yang sedang berjalan.