Cenipa Brasil mengatakan detektor pembekuan diaktifkan pada pesawat Voepass yang jatuh menurut Reuters

(Benahi jumlah korban tewas menjadi 62, bukan 61, pada paragraf 3)

BRASILIA/SAO PAULO (Reuters) – Pusat Penelitian dan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan Brasil (Cenipa) mengatakan pada Jumat bahwa laporan awal terkait kecelakaan pesawat Voepass pada bulan Agustus menunjukkan detektor pembekuan udara telah diaktifkan pada pesawat ATR.

Menurut pejabat Cenipa, tombol pembekuan rangka pesawat itu diaktifkan setidaknya tiga kali selama penerbangan, sementara rekaman kokpit menunjukkan bahwa kopilot mengatakan ada \”banyak pembekuan.\”

Pesawat ATR-72 dari maskapai lokal Voepass berputar tak terkendali sebelum jatuh ke tanah pada 9 Agustus, menewaskan semua 62 penumpang di dalamnya.

Cenipa mengatakan bahwa komentar kopilot itu menunjukkan bahwa sistem penghilang pembekuan pesawat mungkin telah gagal, namun perlu dikonfirmasi.

Menurut Cenipa, penyelidikan terhadap kecelakaan kemungkinan akan berlangsung lebih dari setahun.

Laporan awal tentang kecelakaan tersebut mengkonfirmasi bahwa para pilot telah berkali-kali mengaktifkan dan mematikan sistem pembekuan rangka pesawat.

Laporan tersebut memberikan kronologi penerbangan namun tidak menyajikan penyebab yang jelas.

\”Itu sesuai dengan awak pesawat mengetahui pembekuan rangka pesawat dan mencoba mengatasinya dengan menggunakan sistem di pesawat,\” kata Anthony Brickhouse, seorang ahli keselamatan penerbangan dari Amerika Serikat.

Pesawat turboprop, menuju bandara internasional Sao Paulo, telah lepas landas dari Cascavel, di negara bagian Parana dan jatuh di kota Vinhedo, sekitar 80 km (50 mil) di sebelah barat laut Sao Paulo.

MEMBACA  Investor Pasif Harus Membeli Saham Dividen Spektakuler ini yang Menghasilkan Hampir 10%