Cara Dapat Bayaran dengan Memiliki Saham Intel, Partner Bisnis Baru Pemerintahan Trump

Aku masih tidak yakin perasaanku tentang pemerintah Amerika yang beli 10% saham Intel (INTC), perusahaan semikonduktor terkenal disana.

Aku biarkan para ahli politik dan Wall Street yang pikirkan itu. Aku cuma peduli bagaimana cara dapat uang tanpa rugi banyak. Jadi, mari kita lihat cara untuk tes pasar apakah INTC akan naik dalam 12 bulan ke depan, tanpa ada resiko turun.

Ini bukan iklan lho. Ini cuma cara konservatif lain untuk pakai ‘option collar’! Mari lihat grafik INTC dulu, lalu lihat bagaimana cara kita bisa untung dua-duanya.

Pengakuan: Aku mulai tulis artikel ini hari Kamis, 21 Agustus, sebelum resmi bahwa Paman Sam akan punya 10% saham INTC. Jadi, harga dan grafiknya sudah termasuk kenaikan lebih dari 5% yang terjadi hari Jumat di sesi dagang biasa.

Grafik harian kelihatan oke. Lumayanlah. Resiko terbesar untuk INTC menurutku adalah periode “beli dari rumor, jual dari berita” baru saja berakhir. Sahamnya sudah naik 30% dalam 3 minggu di awal Agustus, saat cerita ini mulai terdengar lebih kredibel. Di harga $25, ada resiko untuk jadi ‘quadruple top’.

www.barchart.com

Itulah sebabnya aku selalu lihat grafik dalam banyak periode waktu. Soalnya grafik mingguan di bawah terlihat sangat beda. Itu menunjukkan potensi INTC untuk naik dua kali lipat dalam beberapa tahun ke depan.

Yang lebih penting, dalam usahaku cari saham yang tidak cuma ikut naik-turun sama S&P 500 Index ($SPX), grafik mingguan INTC sangat menonjol. Bagian atas grafik menunjukkan pembentukan dasar yang perlahan. Tapi indikator PPO di bagian bawah grafik justru semakin naik. Itu pertanda bagus menurutku.

www.barchart.com

Tapi, dengan gaya pengelola resikoku, aku lihat situasi INTC dan simpulkan seperti ini:
Aku mungkin menemukan sesuatu, berdasarkan yang sahamnya tunjukkan, terlepas dari rencana pemerintah AS.
Ada potensi naik yang jelas, tapi ya cuma potensi.
Sahamnya bisa saja turun lagi ke harga sebelumnya, dan itu akan membuatku rugi 25% atau lebih dari investasi INTC-ku.

MEMBACA  Timnas Futsal Indonesia Taklukkan Australia, Hector Souto Belum Puas dengan Performa Skuad Garuda

Nah, di sinilah ‘collar’ berperan. Ini salah satu yang aku temukan.

www.barchart.com

Ada banyak strategi untuk ‘collaring’ saham, dan INTC adalah kesempatan bagus untuk menunjukkannya kepadamu. Di kasus ini, aku pakai collar cuma untuk memulai dengan baik untuk posisi yang kemungkinan jangka panjang. Keuntunganku sampai 9/18/26, lebih dari 12 bulan dari sekarang, kurang dari 9%. Aku bisa dapat keuntungan lebih besar, 30%-40%, jika aku mau terima resiko rugi mungkin 10%-12%. Tapi dalam contoh ini aku tidak mau.

Yang menarik: skenario terburukku adalah untung 0,6%. Artinya, tidak mungkin rugi jika dipegang sampai 7/18/26. Memang ada biaya peluang, karena aku bisa untung 4% atau lebih dari T-bills. Tapi sekali lagi, ini strategi untuk memulai, menghindari hasil buruk di awal, dan kemungkinan menambah posisi (dengan collar atau tidak) jika INTC naik di atas harga ‘call strike’ $27 dalam setahun ke depan. Dan biayaku cuma 0,2%. Bisa dibilang ini seperti beli obligasi INTC dengan suku bunga mengambang. Tujuannya adalah memulai dengan benar untuk saham yang bisa jadi bahan perdebatan politik tahun depan.

Kesimpulan: collar yang ketat, biaya nyaris nol, untung dalam kondisi terbaik dan terburuk. Dan seperti selalu aku bilang, tidak ada larangan untuk beli lebih banyak INTC kapan saja. Aku suka pertukaran imbalan-resiko di sini. Yang lebih penting, ini bukan contoh yang jarang. Aku bisa buat banyak portofolio seperti ini. Semuanya tergantung apa yang kamu mau dari modal yang diinvestasikan. Setidaknya sekarang kamu sadar bahwa resiko tidak selalu berarti resiko rugi.