Oleh Karl Plume
CHICAGO (Reuters) – Perusahaan agribisnis global Bunge Global resmi menutup kesepakatan penggabungan dengan Viterra yang didukung Glencore pada Rabu. Kesepakatan senilai $34 miliar ini tertunda lama, dua tahun setelah diumumkan.
Penggabungan ini menciptakan raksasa perdagangan dan pengolahan hasil pertanian global yang akan bersaing dengan perusahaan besar seperti Archer-Daniels-Midland dan Cargill. Ini terjadi saat harga gandum turun, margin pengolahan hasil pertanian lemah, dan ketegangan geopolitik mengurangi keuntungan di sektor ini.
Saham Bunge naik 1,4% pada Rabu.
Kesepakatan ini jadi titik balik dramatis untuk Bunge yang berbasis di Missouri. Tujuh tahun lalu, perusahaan berusia dua abad ini kesulitan karena hasil keuangan yang buruk, membuatnya rentan terhadap upaya akuisisi oleh Glencore dan ADM.
Tekanan investor memaksa CEO Bunge Soren Schroder keluar pada akhir 2018, sebelum Greg Heckman ditunjuk memimpin perusahaan pada April 2019.
Bulan lalu, regulator pasar China memberi persetujuan bersyarat untuk penggabungan ini, yang jadi hambatan terakhir.
Heckman tetap jadi CEO perusahaan gabungan, dan CFO Bunge John Neppl juga pertahankan perannya. CEO Viterra David Mattiske dan Julio Garros, co-president agribisnis Bunge, akan jadi co-COO.
Menurut analis, merger dengan Viterra asal Belanda memperkuat bisnis ekspor gandum dan pengolahan biji minyak Bunge di AS, di mana kehadirannya lebih kecil dibanding ADM dan Cargill.
Kesepakatan ini juga perluas kapasitas ekspor Bunge serta penyimpanan dan penanganan gandum di Kanada dan Australia, pemasok gandum utama dunia.
(Laporan oleh Karl Plume di Chicago; Disunting oleh Jamie Freed)