BofA menaikkan target saham Dick’s Sporting Goods menjadi $225 dari $190 menurut Investing.com

Pada hari Jumat, BofA Securities mengubah pandangannya terhadap Dick’s Sporting Goods (NYSE:), meningkatkan target harga saham menjadi $225 dari sebelumnya $190 sambil mempertahankan peringkat Netral pada saham tersebut. Revisi ini mengikuti hasil keuangan kuartal keempat perusahaan, yang melampaui ekspektasi analis.

Dick’s Sporting Goods melaporkan laba per saham (EPS) yang disesuaikan sebesar $3,85, yang jauh lebih tinggi dari perkiraan sebesar $3,27. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan penjualan toko yang sama sebesar 2,8%, angka yang menantang perkiraan penurunan sebesar 1,0%.

Pertumbuhan penjualan didorong sepenuhnya oleh peningkatan dalam rata-rata belanja pelanggan per transaksi, karena jumlah transaksi tetap konsisten dari tahun ke tahun.

Gross margin perusahaan untuk kuartal tersebut mencapai 34,6%, melebihi perkiraan sebesar 34,0%. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh ekspansi 124 basis poin dalam margin barang dagangan, menandai pemulihan dari aktivitas pembersihan stok yang lebih tinggi yang memengaruhi angka tahun sebelumnya.

Selain itu, Dick’s Sporting Goods juga mendapat manfaat dari penurunan biaya pengiriman dan pengungkitan biaya sewa. Namun, faktor positif ini agak terimbangi oleh peningkatan shrink, yang mengacu pada kerugian persediaan akibat faktor seperti pencurian atau kerusakan.

Kinerja Dick’s Sporting Goods di kuartal keempat mencerminkan lingkungan ritel yang lebih kuat dari yang diharapkan bagi pengecer barang olahraga tersebut. Peningkatan target harga oleh BofA Securities menunjukkan pengakuan atas kemampuan perusahaan untuk mengatasi tantangan pasar dan memberikan hasil keuangan yang solid.

Investor dan pengamat pasar kemungkinan akan memantau Dick’s Sporting Goods saat terus menerapkan strategi untuk mempertahankan lintas pertumbuhan dan memanfaatkan posisinya di sektor ritel barang olahraga. Target harga yang diperbarui memberikan patokan baru untuk mengevaluasi kinerja pasar perusahaan ke depan.

MEMBACA  Fitch menurunkan pandangan terhadap China menjadi negatif karena risiko pertumbuhan ekonomi