Foto via Erik McGregor/Sipa USA/Newscom
Banyak orang di Wall Street memperkirakan market slowdown (pelambatan pasar) di paruh kedua tahun ini, jadi baguslah sebelumnya sempat capai rekor tinggi.
Sekarang musim laporan keuangan, biasanya waktunya merayakan kemenangan. BlackRock berhasil capai prestasi besar. Perusahaan asal New York ini laporkan aset kelolaannya naik ke rekor $12,5 triliun di kuartal kedua, naik 18% dari tahun lalu. Tapi, sahamnya turun lebih 5% Selasa kemarin. CEO BlackRock, Larry Fink, bilang ini karena investor khawatir soal company’s expenses (pengeluaran perusahaan).
Sementara itu, pesaingnya State Street dari Boston laporkan aset kelolaan $5,1 triliun dan aset dalam custody $49 triliun, naik 17% dan 11% dari tahun lalu. Intinya, dua manajer aset terbesar dunia jadi makin besar.
BACA JUGA:
- Apa Arti ‘Minggu Kripto’ buat ETF
- ETF Aktif Paling Populer di 2025
Kesuksesan BlackRock di paruh pertama tahun ini didorong harga saham tinggi, inflow besar, dan ekspansi ke pasar privat:
- Februari lalu, BlackRock selesaikan pembelian Preqin, penyedia data pasar privat. Aset alternatif BlackRock capai $302 miliar di akhir kuartal.
- Hingga kini, BlackRock dapat net flow $152 miliar, dipimpin rekor ETF iShares.
- Bulan ini, BlackRock akuisisi HPS Investment Partners (perusahaan private credit) dan setuju beli ElmTree Funds (private equity fokus properti). Mulai tahun depan, BlackRock rencana masukkan aset privat ke dana pensiun.
"Ini bidang di mana kami sangat kuat dan bisa beri nilai tambah, bukan cuma alokasi X% ke pasar publik dan Y% ke privat," kata Martin Small, CFO BlackRock.
Ada yang Menang, Ada yang Kalah.
State Street untung karena banyak investor pilih ETF murah ketimbang reksa dana. Perusahaan ini dapat pendapatan $3,5 miliar, naik 11% dari tahun lalu.Tapi, meski pendapatan naik, laba turun karena pengeluaran capai $2,5 miliar di kuartal kedua. Angka ini juga naik 11%. State Street pakai dana itu untuk workforce reorganization, upgrade teknologi, dan insentif berbasis kinerja. Seperti kata pepatah, you gotta spend money to make money.