Indeks Fear and Greed sekarang menunjukkan "Ketakutan Ekstrem". Tapi, kalau kamu tahu tentang alat ukur kecemasan investor ini, kamu mungkin bertanya, "Indeks Fear and Greed yang mana?"
Ada satu alat ukur ketidakpastian dari Wall Street yang terpercaya — VIX, pelacak volatilitas dari Chicago Board Options Exchange — dan ada juga alat ukur lain untuk sentimen investor terhadap kripto dan emas.
Jadi, jenis investasi kamu yang akan menentukan Indeks Fear and Greed mana yang perlu kamu lihat.
VIX adalah alat ukur volatilitas yang paling banyak diikuti di pasar saham, dan baru-baru ini VIX mengalami kenaikan tajam.
Namun, volatilitas pasar tidak sama persis dengan "takut dan serakah". Untuk itu, kamu bisa lihat CNN Fear and Greed Index, yang per 21 November juga menunjukkan "Ketakutan Ekstrem".
Indeks CNN ini mengukur:
- Momemtum Pasar: Dengan melacak rata-rata 125 hari perdagangan indeks S&P 500.
- Kekuatan Harga Saham: Jumlah saham yang capai harga tertinggi atau terendah baru di Bursa Efek New York (NYSE).
- Jangkauan Harga Saham: Perbandingan saham yang naik vs yang turun di NYSE.
- Opsi Jual dan Beli (Put and Call): Jika rasio opsi jual naik, itu pertanda investor pesimis.
- Volatilitas Pasar: Menggunakan VIX. Jika volatilitas naik, itu tanda ketakutan.
- Permintaan Aset Aman: Diukur ketika imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi dari saham dalam 20 hari perdagangan.
- Permintaan Obligasi Junk: Ketika investor memilih obligasi berisiko tinggi daripada obligasi pemerintah, itu tanda keserakahan.
Untuk kripto, ada Crypto Fear and Greed Index dari CoinMarketCap, yang kebetulan juga sedang dalam mode "Ketakutan Ekstrem".
CoinMarketCap menghitung indeksnya dengan lima faktor:
- Momemtum Harga: Performa harga 10 kripto teratas.
- Volatilitas: Volatilitas yang diperkirakan untuk trading Bitcoin dan Ethereum 30 hari ke depan.
- Pasar Derivatif: Melihat rasio opsi jual/beli di pasar opsi Bitcoin dan Ethereum.
- Komposisi Pasar: Nilai relatif Bitcoin dibandingkan stablecoin utama.
- Data Properti CMC: Pencarian kata kunci, keterlibatan pengguna, dan minat retail.
Terakhir, ada juga Fear and Greed Index untuk Emas. JM Bullion menjual logam mulia dan memiliki indeks ini, yang sekarang berada di kategori "Serakah".
Harga emas telah melonjak belakangan ini, sementara pasar saham dan kripto lesu. JM Bullion menyatakan indeks mereka mempertimbangkan premium harga emas fisik, volatilitas harga spot emas, sentimen media sosial, aktivitas retail, dan data Google Trends untuk istilah pencarian emas.
Tentu saja, jawabannya adalah kita seharusnya tidak membiarkan rasa takut atau serakah mempengaruhi keputusan investasi. Meski menarik untuk tahu apakah dunia sedang dalam mode panik atau tidak, masa depan keuangan kamu tetaplah yang utama.
Lisa Shalett, Chief Investment Officer Morgan Stanley, menyarankan investor untuk fokus pada diversifikasi aset yang strategis.
"Dana investasi riil, obligasi daerah, obligasi pemerintah AS jangka menengah, properti, dan infrastruktur swasta pilihan adalah peluang yang bagus untuk ditambahkan," kata Shalett.
"Pasar bullish harus diikuti, bukan ditebak, dan saran dasar kami adalah berinvestasi penuh sesuai alokasi aset strategis kamu," tambahnya.