Bintang ‘Million Dollar Listing’ Dulunya Jual Panini, Kini Memimpin Tim yang Menutup Transaksi Senilai $15 Miliar—Karena Seseorang ‘Cukup Bodoh’ untuk Mempekerjakannya

Fredrik Eklund Sukses di Bisnis Properti AS – Bintang "Million Dollar Listing New York" Ini Telah Menutup Penjualan Lebih dari $15 Miliar

Fredrik Eklund udah berhasil di bisnis properti AS. Bintang Million Dollar Listing New York ini udah bantu tutup penjualan properti senilai lebih dari $15 miliar di seluruh negara.

Tapi, dua dekade lalu, situasinya jauh berbeda waktu dia pertama kali pindah ke New York. Eklund dulu cuma bagi-bagikan panini di depan acara Late Show with David Letterman dengan bayaran $15 per jam sebelum dia dapet kesempatan jual apartemen mewah.

"Waktu itu New York—aku gak tau saat itu—harganya masih sangat murah," kata Eklund ke Fortune. "Dan sebentar lagi bakal meledak di bidang yang aku fokusin: properti baru dan bangunan-bangunan cantik."

"Aku agak beruntung bisa masuk ke dunia ini. Aku dapet lisensi dari NYU dan dapet kerja dari orang yang cukup ‘bodoh’ buat hire aku tanpa pengalaman."

Sekarang, Eklund memimpin tim properti mewah The Eklund|Gomes Team dengan sekitar 100 agen di perusahaan Douglas Elliman. Dia punya kantor di 10 pasar, dengan klien selebriti seperti Jennifer Lopez sampai Joe Jonas. Selain New York, dia juga jadi duta penjualan untuk proyek mewah $2 miliar di Bahia Mar, Miami, bekerja sama dengan raja properti Jorge M. Pérez dari Related Group.

Tapi jalan dia ke puncak gak instan. Butuh waktu tahunan buat sukses setelah Eklund mulai dari nol—pindah dari Stockholm ke New York tanpa koneksi, bisnis, atau rencana jelas.

"Sangat menakutkan gak kenal kota ini, karena aku gak punya konteks apa-apa," kata Eklund. "Gak ada yang mau kasih aku bisnis, karena aku gak kenal siapa-siapa."

MEMBACA  Beginilah seberapa besar prestasi Nvidia pada hari Kamis yang memecahkan rekor

Dari Bagi-bagi Panini Sampai Tutup Penjualan $15 Miliar

Eklund gak langsung masuk ke perusahaan properti ternama pas pertama kali cari kerja di New York.

"Kita bagi-bagikan panini gratis buat salah satu kafe di depan studio David Letterman," kenang Eklund. "Dapet bayaran $15-$20 per jam—lumayan. Dapet makan siang gratis juga."

Tapi Eklund gak mau bagi-bagi panini selamanya. Seorang temen nyaranin dia buat coba karir di properti, cocok dengan kepribadiannya yang supel. Tertarik dengan ide itu, Eklund ambil lisensi properti dari NYU dan dapet tawaran kerja di agen kecil. Enam bulan kemudian, dia dapet klien pertamanya—berkat temennya yang liat potensi dia di bidang ini.

"Setelah bagi-bagi panini, aku mikir, ‘Aku mau ngapain sebenernya?’" kata Eklund. "Temenku bilang aku bakal cocok di properti karena aku punya kepribadian yang unik—ekstrovert, seru, tapi juga ambisius dan kompetitif."

Bakat kompetitifnya itu akhirnya bikin dia terkenal di Million Dollar Listing New York. Eklund jadi anggota cast pertama waktu acara Bravo itu tayang tahun 2012, dan tetap di situ selama 10 tahun sebelum keluar tahun 2022.

Sejak itu, dia bangun kerajaan propertinya sendiri—catat penjualan $3,77 miliar di New York, California, Florida, dan Texas tahun 2023 aja. Kliennya termasuk Sarah Jessica Parker sampai pasangan Chrissy Teigen dan John Legend. Eklund bangga karena dia bangun semuanya dari nol.

"Aku gak punya koneksi atau awal yang mudah. Gak ada yang bantu—bukan ayah atau ibuku," kata Eklund. "Aku lakuin semuanya sendiri, dan berhasil."

Pesan buat yang Mau Sukses di Properti: Butuh Waktu Lama

Meski udah punya segudang prestasi, Eklund kasih peringatan buat agen properti pemula yang pengin sukses kayak dia. Butuh waktu tahunan buat mantap di industri ini, dan keraguan pasti muncul di jalan.

MEMBACA  Bank of England memangkas proyeksi pertumbuhan dan menurunkan suku bunga menjadi 4.5%

"Biasanya butuh 5 tahun buat bener-bener sukses," kata Eklund. "Industri ini sulit karena persaingannya ketat banget. Jangan nyerah kayak aku dulu—aku hampir nyerah setelah 2-3 tahun karena rasa gagal."

Bertahan di tahun-tahun awal bisa bawa ke penutupan deal jutaan dolar di New York, Los Angeles, atau Miami. Tapi gak semua orang cocok. Eklund akui, sifat impulsif dan gak sabaran—yang dia miliki—bisa jadi kelebihan sekaligus kekurangan di pekerjaan ini.

"[Properti] itu seni dan keterampilan. Satu-satunya cara belajar adalah lewat pengalaman. Gak bisa diajarin di sekolah—harus turun langsung ke lapangan," jelas Eklund. "Butuh waktu lama. Kalau kamu orangnya impulsif dan gak sabar—kayak aku—kamu gampang banget cari hobi atau pekerjaan baru." Banyak orang suka pergi ke pantai saat liburan. Mereka menikmati sinar matahari, bermain pasir, dan berenang di laut. Kadang-kadang mereka juga membawa makanan untuk piknik. Pantai adalah tempet yang sempurna buat bersantai dan menghilangkan stres. Tapi jangan lupa pakai sunblock supaya kulit tidak terbakar!

Beberapa orang lebih suka pergi ke gunung. Udara di sana segar dan pemandangannya indah sekali. Mereka bisa mendaki atau sekadar duduk menikmati alam. Kedua tempat punya keunikan sendiri-sendiri.

Yang penting adalah bersenang-senang dan beristirahat dengan baik!