Perusahaan BillionToOne sekarang sudah jadi perusahaan publik yang baru. Mereka berhasil dapat dana $273.1 juta dari penawaran saham perdana (IPO), walaupun ada penutupan pemerintah di AS yang lama yang bikin susah perusahaan yang mau masuk bursa saham.
Perusahaan yang berbasis di AS ini jual sekitar 4.5 juta saham biasa dengan harga $60 per saham. Awalnya, perusahaan developer tes molekular ini mau tawarkan cuma 3.8 juta saham dengan harga diperkirakan antara $49 sampai $55 per saham.
IPO BillionToOne kasih nilai pasar perusahaan ini sekitar $2.6 miliar. Saham perusahaan diagnosis molekular ini rencananya akan mulai diperdagangkan di Nasdaq Global Select Market mulai 6 November dengan simbol ‘BLLN’.
IPO ini adalah puncak dari beberapa tahun sukses buat BillionToOne. Di konferensi JP Morgan Healthcare di San Francisco bulan Januari 2025, perusahaan ini umumkan bahwa mereka dapat pendapatan $153 juta di tahun 2024. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat keuntungan mereka di tahun 2023 yang $72 juta.
Performa tahun 2024 terutama didorong oleh segmen bisnis tes prenatal BillionToOne yang sudah ambil bagian pasar 15% di AS, kata perusahaan. Produk utama mereka di segmen ini adalah UNITY Fetal Risk Screen, sebuah tes prenatal non-invasif (NIPT) untuk menilai risiko janin terhadap kondisi kesehatan tertentu yang diturunkan. UNITY pakai DNA janin bebas sel dari sampel darah ibu untuk periksa kondisi seperti fibrosis kistik, penyakit sel sabit, dan atrofi otot tulang belakang (SMA).
Berakhirnya IPO BillionToOne menjadikannya salah satu IPO terbesar di bidang medtech untuk tahun 2025. Musim IPO medtech dimulai dengan pengumpulan dana $204 juta untuk pembuat pankreas buatan Beta Bionics di bulan Januari, dan pengumpulan dana $202 juta untuk developer defibrillator yang bisa dipakai, Kestra Medical Technologies, di bulan Maret.
IPO HeartFlow senilai $364 juta, yang membuat developer platform penyakit arteri koroner (CAD) berbasis AI itu debut dengan nilai $2.2 miliar di Nasdaq pada 8 Agustus, terbukti menjadi IPO medtech terbesar di paruh kedua tahun 2025.
Walaupun tahun ini tidak banyak IPO medtech, laporan terbaru dari EY tunjukkan bahwa tetap ada minat yang berlanjut dari perusahaan medtech untuk go public, dengan lebih banyak IPO diperkirakan di tahun 2026.
Berbicara tentang temuan laporan itu di sebuah webinar, pimpinan medtech global EY John Babitt bilang: “Kami juga perkirakan akan lihat banyak proses ganda, di mana perusahaan lanjutkan dan evaluasi untuk go public, tapi juga jalankan proses mini dari sisi pengecekan harga M&A.”
Artikel “BillionToOne raises $273.1m in IPO” aslinya dibuat dan diterbitkan oleh Medical Device Network, sebuah merek milik GlobalData.