Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Paus Fransiskus pada hari Sabtu dan memberinya Presidential Medal of Freedom with Distinction, penghargaan sipil tertinggi negara itu, demikian menurut keterangan resmi Gedung Putih.
Ini adalah pertama kalinya selama empat tahun masa jabatannya bahwa Biden memberikan penghargaan tersebut “dengan penghormatan,” demikian keterangan tersebut.
Biden, 82 tahun, akan meninggalkan jabatan pada 20 Januari. Untuk mengawasi respons federal terhadap kebakaran di California, dia membatalkan perjalanan ke Roma minggu ini, di mana dia seharusnya bertemu dengan Fransiskus secara langsung.
Seorang Katolik sepanjang hayat yang telah beberapa kali bertemu dengan paus, Biden mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa dia kecewa harus membatalkan perjalanan tersebut, tetapi merasa lebih penting untuk tetap berada di Washington.
Presidential Medal of Freedom diberikan kepada individu yang telah memberikan kontribusi teladan untuk kemakmuran, nilai, atau keamanan AS, perdamaian dunia, atau usaha penting lainnya dalam masyarakat, publik, atau swasta.
Satu minggu yang lalu, Biden memberikan Presidential Medal of Freedom kepada mantan Sekretaris Negara Hillary Clinton, koki Jose Andres, dan ahli konservasi Jane Goodall, di antara yang lain.
Gedung Putih mengatakan Biden berbicara dengan Fransiskus melalui telepon pada hari Sabtu dan menyatakan penyesalannya yang mendalam karena tidak dapat mengunjungi Roma dan Kota Vatikan. Kedua pemimpin tersebut membahas upaya untuk memajukan perdamaian di seluruh dunia, termasuk karya Fransiskus untuk mengurangi penderitaan bagi masyarakat rentan, demikian keterangan tersebut.
Dalam kutipannya untuk Fransiskus, yang lahir sebagai Jorge Bergoglio di Argentina, Biden memuji kehidupan pelayan agama tersebut kepada “mereka yang tak berdaya dan rentan di seluruh Argentina” dan seumur hidupnya melayani orang miskin.
“Sebagai seorang gembala yang penuh kasih, dia dengan sukacita menjawab pertanyaan anak-anak tentang Tuhan. Sebagai seorang guru yang menuntut, dia memerintahkan kita untuk berjuang demi perdamaian dan melindungi planet ini,” tulis Biden.
“Paus pertama dari Belahan Bumi Selatan, Paus Fransiskus berbeda dari yang sebelumnya. Di atas segalanya, dia adalah Paus Rakyat – cahaya iman, harapan, dan kasih yang bersinar terang di seluruh dunia.”
Baik Biden maupun Fransiskus telah melemah oleh peristiwa global, kata Massimo Faggioli, seorang akademisi Italia dan profesor di Universitas Villanova yang mengikuti kepausan.
“Sulit untuk meremehkan betapa tragisnya momen ini bagi kedua pria tersebut dengan cara yang berbeda,” katanya. “Karena apa yang bisa salah pasti terjadi selama beberapa tahun terakhir ini.”
Fransiskus telah mendorong untuk mengakhiri perang Rusia dengan Ukraina dan telah mengkritik kampanye militer Israel terhadap kelompok militan Palestina Hamas. Kedua konflik tersebut masih berlangsung.
Biden, 82 tahun, yang rutin menghadiri Misa, meninggalkan ajaran gereja belakangan dalam hidupnya dengan dukungannya terhadap hak-hak aborsi. Pada tahun 2021, dia mengatakan Fransiskus telah membela dirinya dari kritik oleh beberapa umat Katolik AS atas isu tersebut, termasuk banyak uskup.
Fransiskus, 88 tahun, telah mendorong untuk membuka Gereja kepada dunia modern sejak dia memimpin pada tahun 2013. Dia telah mendapat kritik dari beberapa umat Katolik AS yang menganggapnya terlalu liberal.