Biden berbicara dengan Zelenskyy, mengumumkan bantuan militer baru untuk Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS Joe Biden berbicara di sela-sela pertemuan peringatan 75 tahun NATO di Washington, AS, 11 Juli 2024.

Yves Herman | Reuters

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat dan mengumumkan paket bantuan militer baru menjelang Hari Kemerdekaan Ukraina pada Sabtu, kata kantor mereka.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, yang juga berbicara dengan rekan sejawat Ukraina Rustem Umerov pada Jumat, mengatakan di media sosial bahwa paket tersebut bernilai $125 juta.

Dalam panggilan dengan Zelenskyy, Biden menegaskan dukungan Washington, yang Gedung Putih sebut “teguh”, untuk Ukraina dalam perangnya dengan Rusia.

Paket bantuan tersebut mencakup rudal pertahanan udara, peralatan anti drone, rudal anti-armor, dan amunisi, kata Gedung Putih dalam pernyataannya.

Panggilan tersebut dilakukan menjelang hari kemerdekaan Ukraina.

“Ukraina sangat membutuhkan pasokan senjata dari paket yang diumumkan, terutama sistem pertahanan udara tambahan untuk perlindungan yang handal terhadap kota, komunitas, dan infrastruktur penting,” kata Zelenskyy dalam pernyataan setelah panggilan yang dirilis oleh kantornya.

Setelah merebut Crimea dari Ukraina pada tahun 2014, Rusia meluncurkan invasi penuh terhadap tetangganya pada Februari 2022. Amerika Serikat sejak itu memberikan bantuan militer dan bantuan kepada Ukraina sambil juga memberlakukan sanksi terhadap Moskow atas invasi tersebut.

Washington telah memberikan Ukraina lebih dari $50 miliar senilai bantuan militer sejak tahun 2022.

Perang ini memanas pada 6 Agustus ketika Ukraina mengirim ribuan tentara melintasi perbatasan ke wilayah Kursk barat Rusia. Kyiv sejak itu mengumumkan sejumlah keberhasilan di medan perang, namun pasukan Rusia terus maju perlahan di Ukraina timur.

Secara terpisah pada Jumat, Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap lebih dari 400 entitas dan individu yang mendukung upaya perang Rusia di Ukraina, termasuk perusahaan Tiongkok yang pejabat AS percaya membantu Moskow menghindari sanksi Barat dan memperkuat militer.

MEMBACA  Penembak membunuh lebih dari 60 orang dalam serangan konser dekat Moskow, Negara Islam mengklaim bertanggung jawab Oleh Reuters