Sebuah laporan dari Mortgage Research Network bilang, beli rumah untuk anak kuliahan bisa lebih murah daripada bayar asrama di 23 kampus dari 121 yang diteliti.
Hasilnya tidak selalu sama dengan lokasi geografi atau populasi. Di kampus-kota seperti Chicago, Milwaukee, dan Cincinnati, beli rumah untung sedikit. Begitu juga di kampus selatan seperti di Jonesboro, Arkansas; Hattiesburg, Mississippi; dan Columbia, South Carolina. Tapi, di kota-kota lain terutama di West Coast yang harganya mahal sekali, lebih murah tinggal di asrama.
Misalnya, mahasiswa di University of Washington-Seattle bisa rugi sekitar $83,000 lebih mahal dalam tiga tahun kalau beli rumah. Ini karena harga rumah yang sangat tinggi, sama seperti hasil negatif di University of Colorado-Boulder, University of California-San Diego, dan New York University.
Laporannya juga hitung untung jangka panjang pemilik rumah. Contohnya, di Temple University, bisa hemat hampir $30,000 dalam 3 tahun, tapi bisa untung sampai $70,000 kalau simpan properti selama 10 tahun atau lebih.
Tempat paling murah untuk beli rumah untuk anak kuliah adalah di Marshall University di Huntington, West Virginia. Harga rumah rata-rata cuma $137,909. Orang tua bisa hemat hampir $19,000 dalam 3 tahun. Kalau simpan rumah 10 tahun, bisa hemat lebih dari $33,000.
Universitas di peringkat 2 sampai 5 adalah University of Delaware, University of Alabama, dan University of Memphis. Sedangkan universitas dengan biaya kepemilikan rumah paling tidak menguntungkan adalah kampus-kampus di West Coast, Rocky Mountain, California State University-Fullerton, dan Montclair State University di New Jersey yang ada di peringkat terbawah.
Di Montclair State, orang tua bisa rugi sampai $163,000 dalam 3 tahun kalau beli rumah dekat kampus. Harga rumah rata-rata di sana $1,1 juta dengan biaya kepemilikan hampir $10,000 per bulan.
Perhitungan ini termasuk bayaran mortgage, pajak properti, asuransi, biaya perawatan, biaya tutup transaksi, dan belanja. Lalu, dikurangi dengan pendapatan sewa dari teman serumah dan kenaikan nilai rumah. Angka-angka ini dibandingkan dengan biaya asrama resmi dari kampus.
Kenapa pakai periode 3 tahun, bukan 4 tahun seperti masa kuliah biasanya? Karena menurut EducationData.org, 22% mahasiswa tahun pertama berhenti kuliah setelah satu tahun, jadi perhitungan 4 tahun jadi tidak akurat. Penulis studi juga bilang beberapa kampus mewajibkan mahasiswa baru tinggal di asrama, jadi menambah ketidakpastian untuk hasil 4 tahun.