Beli saham pada bulan Mei karena inflasi diperkirakan akan turun sepanjang tahun 2024, kata Tom Lee dari Fundstrat

Pasar saham menawarkan peluang beli bulan ini, menurut Tom Lee dari Fundstrat.

Hal ini karena inflasi diprediksi akan turun secara dramatis sepanjang tahun ini, kata Lee.

Lee menunjuk pada keterlambatan dalam indeks CPI, dengan harga-harga real-time dalam ekonomi mulai melonggar.

Investor seharusnya membeli saham bulan ini, karena inflasi diprediksi akan turun tajam sepanjang tahun ini, menurut kepala riset Fundstrat Tom Lee.

Bicara dengan CNBC pada hari Senin, Lee menunjuk pada angka inflasi Maret, dengan harga-harga yang terus lebih panas dari yang diharapkan untuk bulan ketiga berturut-turut pada bulan Maret.

Namun, pembacaan inflasi yang tinggi sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan dalam statistik resmi, demikian Lee berpendapat. Harga-harga real-time rumah dan sewa, misalnya, sedang “stabil,” meskipun inflasi tempat tinggal naik 5,7% year-per-year dalam laporan Maret resmi, katanya.

Penurunan harga real-time akhirnya akan mengejar laporan inflasi resmi. Hal ini bullish untuk saham, karena pertumbuhan harga yang menurun memberi lebih banyak kelonggaran bagi Fed untuk memangkas suku bunga dan melemahkan kebijakan moneter, kata Lee.

“Saya pikir inflasi akan mereda cukup dramatis. Saya tidak tahu kapan, tapi akan terjadi suatu saat di paruh kedua tahun ini,” katanya.

Bank sentral mengatakan dalam pertemuan kebijakan terbaru mereka bahwa mereka membutuhkan kepercayaan lebih bahwa inflasi akan kembali ke target 2% sebelum mempertimbangkan pemotongan suku bunga. Pasar sedang memperhatikan satu atau dua pemotongan suku bunga untuk tahun ini, menurut alat CME FedWatch, turun dari sebanyak tujuh pada awal 2024.

Tetapi pejabat Fed bisa memenuhi tekanan untuk memangkas suku bunga, terutama ketika mempertimbangkan dampak mempertahankan suku bunga terlalu restriktif terlalu lama, Lee menyarankan. Suku bunga tinggi berisiko menjatuhkan ekonomi ke dalam resesi dan memicu volatilitas pasar, karena investor, bank, dan konsumen berjuang dengan biaya pinjaman yang lebih tinggi.

MEMBACA  Rio Tinto Berusaha Menjaga Tembaga Resolution di AS, kata eksekutif menurut Reuters

“Saya pikir Fed tidak nyaman dengan tingkat suku jangka panjang pada level ini. Itu cukup tinggi, dan seperti yang Anda ketahui, itu memberi banyak tekanan pada perbankan regional … biaya uang cukup tinggi,” kata Lee.

Lee termasuk salah satu peramal Wall Street yang paling bullish pada tahun 2024. Sebelumnya, ia memprediksi S&P 500 bisa melonjak hingga 5.500 pada akhir tahun, mengimplikasikan kenaikan sebesar 6% lagi untuk indeks acuan tersebut.

Baca artikel asli di Business Insider