Sudah kurang dari satu bulan sejak Chime Financial go public, tapi neobank ini berhasil dapat kepercayaan dari analis yang sudah buat prediksi bagus ttg masa depan perusahaan.
Sanjay Sakhrani, analis riset KBW, tulis di catatan riset tanggal 7 Juli kalau Chime jadi pemenang di segmen yg melayani konsumen berpenghasilan rendah. Dia kasih rating “Outperform” ke Chime dgn target harga $42.
Didirikan tahun 2012, Chime tawarkan layanan keuangan tradisional, seperti rekening tabungan tanpa biaya, ke konsumen AS yg penghasilannya sampai $100,000 per tahun. Sakhrani bilang bank tradisional kurang melayani orang-orang ini dgn baik.
“Sedikit platform digital yg punya infrastruktur teknologi, kesesuaian produk-pasar, dan kecepatan inovasi utk melayani demografi ini dgn efektif dan menguntungkan, dan kami pikir Chime salah satunya,” kata Sakhrani.
Sebagai salah satu nama besar di fintech, Chime udah jadi kandidat IPO bertahun-tahun, akhirnya go public 12 Juni. Sahamnya naik 37% saat debut. Sejak itu, Chime alami volatilitas awal, tapi sahamnya tetap di atas harga IPO $27. Sahamnya kemarin sore diperdagangkan di atas $31.
Analis Wall Street biasanya baru keluarin laporan riset setelah masa tenang IPO selesai, yaitu 25 hari. Chime go public 26 hari lalu.
Masih bisa berkembang
Chime diperkirakan baru masuk kurang dari 5% pasar potensialnya, yg mencakup 196 juta orang AS dgn penghasilan sampai $100,000 per tahun. Perusahaan ini punya 8,6 juta anggota aktif per 31 Maret, dgn dua-pertiga mengandalkan Chime sebagai bank utama.
Sakhrani pikir Chime sukses manfaatkan basis pengguna yg setia utk dorong adopsi produk dan monetisasi. Ini bikin startup ini siap utk pertumbuhan berkelanjutan dalam pendapatan rata-rata per pengguna aktif (ARPAM) saat luncurkan produk baru.
“Kami lihat ekspansi ARPAM sebagai pendorong pendapatan utama dalam 2-3 tahun ke depan dan bisa melebihi ekspektasi jangka pendek, karena perusahaan ambil pendekatan konservatif utk model kontribusi dari empat produk baru yg rencananya diluncurkan dalam 12 bulan ke depan,” kata Sakhrani.
Chime bukan bank dan gak punya izin bank. Mereka kerja sama dgn Bancorp Bank dan Stride Bank utk layanannya.
Fintech ini udah luncurkan beberapa produk baru, termasuk Instant Loans (pinjaman sampai $500 dgn bunga tetap) dan MyPay (memungkinkan anggota dapat sebagian gaji sebelum hari gajian). MyPay menyumbang 45% pertumbuhan pendapatan Chime dalam dua kuartal terakhir. Pertumbuhan Chime kedepan diperkirakan berasal dari produk kredit dan pinjaman seperti ini. Chime menanggung risiko kerugian dari produk ini dan bertanggung jawab ke mitra bank jika ada gagal bayar.
Chime dapat banyak pendapatan dari biaya transaksi (interchange) saat konsumen pakai kartu debit/kredit Chime. Pendapatan mereka tahun 2024 sekitar $1,7 miliar dan $518,7 juta untuk kuartal pertama 2025.
Chime hadapi persaingan ketat dari bank tradisional seperti Ally dan Capital One, serta fintech lain seperti SoFi, Affirm, dan Cash App. Banyak dari pesaing ini punya sumber daya atau basis pengguna lebih besar yg bisa jadi keuntungan kompetitif. Tapi Sakhrani tetap optimis, karena Chime punya pengguna yg sangat aktif dan pengalaman baik di bidangnya.