Guru keuangan terkenal JL Collins punya nasehat untuk generasi milenial dan yang lebih muda yang susah membangun kekayaan. Collins, yang sering di sebut "Godfather of Financial Independece", menekankan dua strategi dasar dalam percakapan terbarunya dengan komedian Hasan Minhaj: Investasi di Vanguard Total Stock Market Index Fund Admiral Shares, dan lebih baik sewa rumah daripada beli.
Minhaj, yang jadi terkenal sebagai koresponden di "The Daily Show" dan kemudian host acara "Patriot Act" di Netflix yang menang Emmy, mewawancarai Collins bulan Juni tentang buku larisnya, "The Simple Path to Wealth". Buku itu, yang telah terjual lebih dari satu juta kopi dalam 20 bahasa, berasal dari percobaan Collins yang gagal untuk mengajari anak perempuannya tentang uang waktu dia masih muda. Collins menghabiskan beberapa dekade di penerbitan majalah B2B, tapi dia tetap investasi di pasar saham selama itu—lebih dari 50 tahun. Dia juga pernah kerja sebagai petugas investasi di perusahaan riset investasi internasional.
Collins sangat berpengaruh di komunitas keuangan pribadi. Blognya mulai pada tahun 2011 setelah dia mulai nulis surat untuk anak perempuannya tentang konsep investasi yang awalnya anaknya tidak tertarik untuk dengar. Pendekatannya yang langsung dan pengalaman dunianya yang nyata membuat dia diakui sebagai figur dasar dalam gerakan FIRE (Financial Independence, Retire Early).
Dua strategi simpel Collins untuk membangun kekayaan
Selama wawancara dengan Minhaj, Collins menekankan nasehat intinya untuk generasi muda: "VTSAX dan sewa"—sebuah filosofi yang dia katakan sudah dia bagi dengan anak perempuannya sendiri, yang sekarang berusia awal 30-an.
VTSAX, atau Vanguard Total Stock Market Index Fund Admiral Shares, memberikan eksposur luas ke seluruh pasar saham AS dengan rasio biaya yang sangat rendah, hanya 0.04%. Dana ini memegang lebih dari $1,9 triliun aset dan melacak kira-kira 100% dari pasar saham AS yang dapat di investasi. Dengan peringkat bintang lima dari Morningstar, VTSAX telah memberikan return yang kuat untuk investor jangka panjang. Collins berargumen bahwa satu dana ini saja sudah memberikan diversifikasi yang cukup untuk kebanyakan investor sambil menghindari kompleksitas dan biaya lebih tinggi yang terkait dengan dana yang di kelola aktif.
Rekomendasi keduanya—menyewa daripada membeli—menantang kebijaksanaan konvensional tentang kepemilikan rumah. Collins bilang ke Minhaj bahwa anak perempuannya berhasil menghindari jadi "house poor" dengan memilih untuk sewa, yang memberikan dia fleksibilitas untuk buat keputusan karir yang berani. Dia baru-baru ini berhenti dari pekerjaan korporatnya, setelah mengumpulkan apa yang Collins sebut "f–k you money"—cukup tabungan keuangan untuk ubah karir tanpa tergantung pada gaji.
Collins menekankan bahwa meskipun punya rumah bisa memberikan manfaat gaya hidup seperti stabilitas atau ruang untuk anak-anak, itu tidak harus di lihat sebagai strategi membangun kekayaan. "Jika tujuan utama kamu adalah membangun kekayaan, maka punya rumah tidak akan berkontribusi untuk itu," katanya dalam wawancara. Sebaliknya, dia menyebut pembelian real-estate sebagai keputusan gaya hidup daripada investasi keuangan.
Perspektif ini selaras dengan filosofi luasnya yang muncul dari melihat ayahnya kehilangan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan selama masa kecil Collins—pengalaman yang memotivasinya untuk memastikan investasi pada akhirnya bisa menggantikan pendapatan kerja. Collins mulai menabung 50% dari pendapatannya dari pekerjaan profesional pertamanya yang bayar $10,000 per tahun pada tahun 1974, sebuah kebiasaan yang dia pertahankan sepanjang karirnya.
Untuk milenial yang menghadapi tantangan ekonomi termasuk hutang pelajar, biaya perumahan, dan prospek pekerjaan yang tidak pasti, nasehat Collins menawarkan jalan ke depan yang simpel: investasi secara konsisten di dana indeks berbiaya rendah sambil menghindari beban keuangan dari kepemilikan rumah sampai tujuan akumulasi kekayaan terpenuhi. Seperti yang dia tunjukkan melalui pengalamannya sendiri dan kesuksesan anaknya, pendekatan ini dapat memberikan kebebasan finansial untuk buat pilihan karir dan hidup berdasarkan kepuasan pribadi daripada kebutuhan ekonomi.