Pencurian identitas itu kejahatan serius yang sering bikin rugi secara finansial. Tapi kalau pelakunya adalah anggota keluarga sendiri, rasa sakit hati dan tekanan mentalnya bisa lebih parah lagi.
Misalnya, ayah kamu diam-diam bikin kartu kredit atas nama kamu dan pakai sampai lebih dari $5,000 dalam satu tahun. Setelah kamu tanya-tanya, dia malah bersikap biasa aja seolah itu bukan masalah besar. Tapi selain kehilangan kepercayaan ke ayah, tindakannya juga ninggalin utang yang besar buat kamu bayar dan merusak laporan kredit kamu.
Karena butuh bantuan, kamu putuskan minta tolong ke paman yang baik hati untuk bayar utangnya. Meskipun seharusnya kamu yang marah, malah ayah kamu yang berteriak-teriak ke kamu waktu tahu kalau kamu minta tolong ke adiknya.
Kamu mungkin sayang sama ayah, tapi tidak bisa disangkal kalau dia sudah bikin kamu jadi korban pencurian identitas dan tidak mengerti bahaya dari perbuatannya. Dalam situasi ini, kamu tidak salah — dia yang salah, dan cara kamu menanggapi kejahatannya sepenuhnya terserah kamu.
Menjadi korban penipuan dari keluarga memang menyedihkan, tapi sayangnya, kamu tidak sendirian.
Menurut studi dari Javelin Strategy and Research tahun 2021, satu dari 50 anak di Amerika menjadi korban pencurian identitas setiap tahunnya (1), dan lebih dari 70% korban ditarget oleh orang yang mereka kenal (2).
Kalau orang tua butuh uang yang tidak bisa mereka dapatkan, anak-anak mereka sering jadi sasaran empuk untuk penipuan keluarga, karena kebanyakan orang tua punya akses ke informasi pribadi anak seperti nomor Jaminan Sosial dan tanggal lahir.
Ini menempatkan anak yang jadi korban dalam posisi sulit karena sering memaksa mereka untuk memilih antara melindungi kredit dan keuangan mereka, atau melindungi orang tua yang mencuri identitas mereka untuk melakukan kejahatan.
Sebuah studi dari The Office for Victims of Crime menunjukkan bahwa pencurian identitas keluarga bisa sangat merusak bagi korban karena mereka akhirnya jadi korban dua kali: sekali oleh keluarga yang mencuri identitasnya, dan sekali lagi oleh sistem, yang tidak akan membantu kecuali korban melapor ke polisi. Dan melaporkan anggota keluarga sendiri ke polisi bukanlah keputusan yang mudah.
Korban pencurian identitas biasanya tidak harus tanggung jawab bayar tagihan palsu, dan mereka sering bisa hapus informasi negatif dari laporan kreditnya. Tapi, korban harus lapor pencurian identitas dan penipuan ke polisi biar hal-hal itu terjadi, dan itu bisa bikin banyak masalah kalau pelakunya adalah keluarga.
Dalam situasi kamu, misalnya kamu memilih untuk tidak laporin ayah ke polisi setelah dibantu paman bayar tagihan palsunya. Dalam kasus ini, akibat besar yang harus kamu hadapi adalah kerusakan pada nilai kredit skor kamu.
Karena kamu tidak tahu kalau ayahmu menumpuk utang atas namamu selama setahun penuh, laporan kredit kamu kemungkinan besar sudah terganggu. Sayangnya, keterlambatan bayar kartu kredit akan tetap ada di laporan kredit kamu sampai tujuh tahun (4).
Kamu selalu bisa telepon perusahaan kartu kredit untuk jelasin apa yang terjadi dan minta mereka hapus informasi negatif dari laporanmu, tapi tanpa ada laporan polisi, tidak ada jaminan hal itu akan terjadi.
Mengingat semua ini, kamu punya hak untuk jelasin ke ayahmu bahwa dia tidak hanya mencuri identitasmu dan melanggar hukum, tapi juga mempersulit kamu untuk pinjam uang di masa depan. Dan sambil kamu jelasin, kamu bisa ingatkan dia kalau sekarang dia hutang $5,000 ke kamu dan paman, ditambah bunga yang mungkin sudah terkumpul.
Karena kamu sudah menjadi korban pencurian identitas, kamu mungkin ingin ambil langkah-langkah agar hal seperti ini tidak terulang lagi.
Pertama-tama, kumpulkan semua dokumen pribadi yang mungkin dipakai ayahmu untuk bikin kartu kredit atas namamu, seperti akta kelahiran dan kartu Jaminan Sosial. Dokumen-dokumen ini harus ada di kamu sekarang karena ayahmu sudah buktikan kalau dia tidak bisa dipercaya.
Kamu juga harus cek laporan kredit untuk memastikan ayahmu — dan mungkin orang lain — tidak melakukan pinjaman lain tanpa izin atas namamu. Ada baiknya untuk rutin cek laporan kredit, bahkan kalau kamu bukan korban pencurian identitas. Dengan begitu, kamu bisa langsung lihat tanda-tanda pencurian identitas dan ambil langkah yang perlu untuk perbaiki situasinya.
Membekukan kredit kamu juga pilihan yang bagus untuk pastikan tidak ada lagi aktivitas penipuan. Untuk melakukannya, hubungi tiga agensi laporan kredit utama — Experian, Equifax dan TransUnion — untuk minta pembekuan keamanan pada kreditmu. Ini pada dasarnya memblokir akses ke kredit kamu, yang mencegah kamu atau orang lain buka akun kredit baru atas namamu.
Tapi, kamu harus minta pembekuan ke ketiga agensi itu supaya kreditmu benar-benar aman dari penipuan. Kamu juga bisa cairkan bekunya kapan saja, gratis.
Langkah-langkah ini bisa bantu jaga identitas kamu aman di masa depan, tapi dalam situasimu, ada baiknya juga untuk ajak ayahmu bicara tentang apa yang dia perbuat. Kalau dia cuma tidak mau mengakui bahaya dari tindakannya, pertimbangkan untuk kasih tahu bahwa kalau dia ulangi lagi, kamu akan telepon polisi.